'Update' Proyek Tol: Sentul-Karawang Siap Tender, Pejagan-Cilacap Rampung FS
JAKARTA, investortrust.id – Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Wilan Oktavian mengungkapkan, progres teranyar tiga proyek jalan tol skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), yakni Ruas Sentul Selatan-Karawang Barat, Gilimanuk-Mengwi, dan Pejagan-Cilacap.
“Saya dapat infonya dari DJPI (Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU), Karawang-Sentul itu sudah siap tender tinggal menunggu dokumen amdal (analisis mengenai dampak lingkungan hidup). Ketika dokumen amdal muncul, nanti dari DJPI disampaikan ke BPJT untuk ditenderkan,” kata Wilan kepada wartawan saat ditemui pada acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta, Rabu (11/6/2025).
Kemudian, lanjut Wilan, Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Gilimanuk-Mengwi masih dalam tahap kajian ulang karena menunggu proses readiness criteria. “Jadi harus ada dukungan konstruksi dari pemerintah supaya jadi layak. Hanya lagi diatur bagian (Tol Gilimanuk-Mengwi) mana yang di-exclude begitu, supaya begitu dibangun oleh investor itu bisa langsung hidup traffic-nya,” tambah dia.
Baca Juga
Menteri PU Tawarkan 9 Proyek Infrastruktur Rp 90 T ke Investor Dunia, dari Tol Bali hingga PLTMH
Lebih jauh, Wilan menyampaikan, proses feasibility study (FS) atau studi kelayakan Tol Pejagan-Cilacap akan selesai pada akhir 2025. “Kalau Pejagan-Cilacap itu sedang proses penyusunan FS, targetnya kalau enggak salah Desember ini selesai FS-nya. Nanti baru proses selanjutnya,” ungkap dia.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menargetkan investasi Rp 90 triliun untuk menambal kekurangan fiskal di sektor infrastruktur. “Pada 2025 sampai 2026, kami memiliki target untuk mendapatkan pendanaan Rp 90 triliun dan pemerintah memiliki fiskal terbatas hanya mencakup 60%. Artinya, sisanya harus berasal dari pendanaan smart dan kolaboratif,” ungkap Dody dalam sambutan di ICS 2025, Rabu (11/6/2025).
Baca Juga
Proyek Infrastruktur Rp 200 Triliun Siap Ditawarkan ke Investor pada ICI 2025
Dalam ajang yang dihadiri negara-negara dari enam benua di seluruh dunia, Menteri PU menawarkan sembilan dari 55 proyek kerja-sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau public private partnerships (PPP) kepada para investor dengan nilai fantastis.
“Kami bersedia menawarkan 55 proyek KPBU, dan kami berharap di ICI hari ini, 9 (proyek) di antaranya yang bernilai Rp 93 triliun terbuka terhadap investasi dari Bapak dan Ibu sekalian,” ucap Dody.
Kementerian PU mencatat sembilan proyek KPBU yang dapat dijajaki bersama dalam ajang ICI 2025, adalah:
- Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Manggar di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur dengan nilai capital expenditure (capex) US$ 115,16 juta dan internal rate of return (IRR) 12,78%, serta net present value (NPV) sebesar US$ 5,31 juta. Diketahui, TPA Manggar mampu mengelola sampah sekitar 750 ton per hari.
- Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi di Provinsi Bali, dengan nilai capital expenditure (capex) diperkirakan US$ 1,56 miliar dan internal rate of return (IRR) 13,38%, serta net present value (NPV) sebesar US$ 192,64 juta. Diketahui, PSN ini masih dalam kalkulasi karena menunggu progres readiness criteria dan final business case.
- Jalan Tol Pejagan – Cilacap (KPBU solicited) di Provinsi Jawa Tengah dengan nilai capital expenditure (Capex) US$ 1,69 miliar. Sementara, internal rate of return (IRR) dan net present value (NPV) masih dalam kajian menunggu progres readiness criteria and licensing, serta final business case.
- Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat (bagian dari JORR 3) di Provinsi Jawa Barat dengan nilai capital expenditure (capex) US$ 2,13 miliar dan internal rate of return (IRR) 16,27%, serta net present value (NPV) US$ 64,08 miliar.
Baca Juga
Kebutuhan Anggaran Infrastruktur Capai Rp 1.905 Triliun di Era Prabowo
- Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) kapasitas 5,4 Megawatt (MW) di Bendungan Way Sekampung, Kecamatan Pringsewu, Provinsi Lampung dengan nilai capital expenditure (capex) US$ 7,25 juta dan internal rate of return (IRR) 12,64%, serta net present value (NPV) US$ 0,4 juta. Diketahui, proyek ini telah memasuki tahap pra-studi kelayakan atau pre-feasibility study.
- Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) kapasitas 3,32 Megawatt (MW) di Bendungan Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan dengan nilai capex US$ 5 juta dan IRR 11,72%, serta NPV US$ 1,56 juta. Diketahui, proyek ini telah memasuki tahap pra-studi kelayakan.
- Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) kapasitas 3 Megawatt (MW) di Bendungan Way Cipanas, Sumedang, Provinsi Jawa Barat dengan nilai capex US$ 4,81 juta dan IRR 11,80%, serta NPV US$ 2,41 juta. Diketahui, proyek ini telah memasuki tahap studi kelayakan.
- Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) kapasitas 7,4 Megawatt (MW) di Bendungan Leuwikeris, Provinsi Jawa Barat dengan nilai capex US$ 16 juta dan IRR 11,45%, serta NPV US$ 1,91 juta. Diketahui, proyek ini telah memasuki tahap studi kelayakan.
- Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) kapasitas 4,32 Megawatt (MW) di Bendungan Karalloe, Provinsi Sulawesi Selatan dengan nilai capex US$ 7,94 juta dan IRR 12,36%, serta NPV US$ 0,74 juta. Diketahui, proyek ini telah memasuki tahap pra-studi kelayakan.

