DeepSeek Diduga Contek Output Google Gemini, Industri AI Mulai Waspada
CALIFORNIA, investortrust.id - Perusahaan teknologi asal China, DeepSeek, kembali menjadi sorotan setelah model teknologi kecerdasan buatan (AI) terbarunya, R1-0528, dituding menggunakan hasil AI milik Google, Gemini, sebagai bahan latihannya. Dugaan ini muncul karena gaya bahasa dan cara kerja R1-0528 terlalu mirip Gemini 2.5 Pro milik Google.
Salah satu pengembang asal Melbourne, Sam Paech, mengungkap temuan ini lewat unggahan di media sosial X (dulu Twitter). Menurut Sam Paech, respons dan pemilihan kata R1-0528 sangat menyerupai gaya Gemini.
Hal senada disampaikan seorang kreator AI lainnya yang mengatakan bahwa "cara berpikir" (atau proses reasoning) model DeepSeek terasa seperti hasil kerja Gemini.
Baca Juga
Diam-Diam Rilis Model Baru, DeepSeek Tempel Ketat OpenAI dan Kalahkan xAI
Ini bukan kali pertama DeepSeek dituduh “mengintip dapur” milik kompetitornya. Akhir tahun lalu, model AI mereka, DeepSeek V3, bahkan beberapa kali secara tidak sengaja menyebut dirinya sebagai “ChatGPT”, yang notabene adalah produk dari OpenAI. Hal ini memunculkan dugaan bahwa model tersebut mungkin dilatih menggunakan percakapan dari ChatGPT.
Dikutip dari laporan Financial Times dan Bloomberg, Rabu (4/6/2025), DeepSeek kemungkinan besar menggunakan metode bernama distillation, yaitu melatih model AI berdasarkan hasil dari model lain yang lebih canggih.
Microsoft bahkan sempat mendeteksi aktivitas pengambilan data secara besar-besaran dari akun developer OpenAI pada akhir 2024. Akun-akun itu diyakini terhubung dengan DeepSeek.
Praktik Umum, Tapi Dilarang
Teknik distillation sebenarnya cukup umum di dunia AI. Tapi beberapa perusahaan besar seperti OpenAI melarang keras penggunaannya untuk membangun produk pesaing. Hal ini sudah tertulis dalam ketentuan layanan mereka.
“Kalau saya di posisi DeepSeek, saya juga mungkin akan lakukan hal yang sama—gunakan output dari model terbaik untuk bikin versi mereka sendiri,” tulis peneliti dari AI2, Nathan Lambert, lewat media sosial.
Menurut dia, DeepSeek punya dana besar tapi kekurangan GPU (komputer khusus untuk melatih AI). Alhasil, mengambil jalan pintas seperti ini bisa menjadi strategi yang efisien.
Baca Juga
Perang AI Memanas! OpenAI hingga Microsoft Minta AS Lebih "Galak" Hadapi DeepSeek dan Huawei
Sebagai respons atas kekhawatiran ini, para raksasa teknologi mulai memperketat akses ke model AI mereka. Sejak April lalu, OpenAI mewajibkan verifikasi identitas dengan KTP bagi organisasi yang ingin mengakses model AI canggih. Namun China tidak termasuk dalam daftar negara yang diizinkan.
Sementara itu, Google dan Anthropic kini juga menyamarkan “jejak pemikiran” AI mereka, agar tidak mudah disalin atau dimanfaatkan pihak lain untuk melatih model serupa.
Pihak Google sendiri belum memberikan komentar resmi soal dugaan ini. Namun yang jelas, persaingan antarperusahaan AI semakin panas. Praktik seperti ini bisa membuka perdebatan etika baru di industri AI yang sedang berkembang pesat.

