China Ajak RI Kolaborasi Bangun Infrastruktur Energi Bersih dan Cerdas di Kawasan
JAKARTA, Investortrust.id -- Dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, mulai dari krisis iklim, ketidaksetaraan pembangunan, hingga kelangkaan sumber daya energi—China mengajak Indonesia untuk mempererat kolaborasi dalam membangun konektivitas infrastruktur kelistrikan serta memajukan standardisasi dan kerja sama teknis di sektor energi.
Ajakan ini disampaikan oleh Xin Baoan, Chairman Global Energy Interconnection Development and Cooperation Organization (GEIDCO), pada forum Inaugural Global Business Summit on Belt and Road Infrastructure Investment for Better Business Better World and Sustainable Development Goals, yang digelar di Jakarta, Minggu (25/5/2025). Ia menyebut kerja sama perlu dilakukan dalam rangka memperkuat kerja sama regional demi mewujudkan sistem energi yang bersih, efisien, dan berkelanjutan.
Menurut Xin Baoan, kolaborasi Indonesia dan Tiongkok memiliki nilai strategis karena kedua negara merupakan kekuatan utama di kawasan Asia. "Negara-negara di dunia perlu membangun infrastruktur kelistrikan secara bersama dan kolaboratif, menciptakan mekanisme komunikasi dan koordinasi, serta mengintegrasikan kebijakan, regulasi, standar teknis, dan mekanisme pasar," ungkapnya. Hal ini dinilai penting untuk mengoptimalkan sumber daya energi, mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber, serta menanggulangi gangguan akibat cuaca ekstrem.
Baca Juga
Anindya Bakrie Beberkan Alasan Kadin Jalin Kerja Sama dengan CCCI
Lebih lanjut, Xin menekankan bahwa kerja sama dalam standarisasi teknis dan mekanisme energi sangat krusial. Global Energy Interconnection (GEI) bukan hanya konektivitas fisik semata, tetapi juga integrasi teknologi, kebijakan, standar, dan mekanisme pasar secara menyeluruh.
Pentingnya kolaborasi ini juga tak lepas dari pencapaian besar China dalam transisi energi. Dalam beberapa tahun terakhir, kata Xin, China telah agresif mengembangkan sistem energi terbarukan dan meraih kemajuan signifikan.
Kapasitas pembangkitan energi terbarukan Tiongkok kini telah mencapai 1,97 miliar kilowatt, atau lebih dari 57% dari total kapasitas pembangkitan listrik di negeri Tirai Bambu. Energi ini berasal dari kombinasi tenaga angin, surya, dan air yang dikembangkan secara masif.
Selain itu, China juga telah membangun sistem Internet of Things (IoT) untuk energi yang luas jangkauannya, bertekanan tinggi, dan tangguh secara digital. Sistem ini memungkinkan integrasi antara pembangkit, jaringan distribusi, dan konsumen akhir secara efisien, dan menjadikan energi bukan hanya bersih, tapi juga cerdas dan adaptif terhadap kebutuhan masa depan.
Baca Juga
China Disebut Tawarkan Teknologi Canggih untuk Dukung Program MBG
Dasar pemikiran dari semua inisiatif yang disampaikan Xin adalah konsep Global Energy Interconnection (GEI) yang pertama kali diusulkan oleh Presiden Xi Jinping, pada Sidang Umum PBB tahun 2015.
GEI dirancang sebagai sistem energi modern yang bersih, berbasis tenaga listrik, saling terkoneksi, dan ditopang teknologi cerdas. GEI tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan listrik global, tetapi juga mendorong transisi energi serta menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan dunia.
Sebagai wadah untuk mewujudkan visi ini, GEIDCO kini telah menjadi organisasi energi global yang dihormati, dengan 1.390 anggota dari 143 negara. GEIDCO juga telah menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga internasional seperti PBB, UNEP, dan UNIDO, serta menjadi bagian dari kerangka kerja dan kebijakan global untuk pembangunan berkelanjutan.
Organisasi ini telah menandatangani lebih dari 60 perjanjian kerja sama internasional dan menghasilkan lebih dari 90 hasil penelitian dan inovasi strategis. Proyek-proyek yang diprakarsai GEIDCO telah menyentuh berbagai kawasan dunia, termasuk Asia Timur, Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika—semuanya bertujuan mendorong kolaborasi energi lintas negara yang berkualitas tinggi.
Di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, GEIDCO melihat adanya potensi besar untuk mengembangkan ekosistem energi baru yang terintegrasi. Proyek transmisi lintas batas, pembangkit berbasis energi terbarukan, dan integrasi digital adalah beberapa contoh peluang konkret yang bisa dikembangkan bersama.

