Bukan Cuma Rumah, Real Estate Tunjukkan Taji Sumbang Rp 520 Triliun ke PDB
JAKARTA, investortrust.id – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebutkan sektor properti atau real estate berkontribusi sebesar Rp 520,7 triliun atau bertumbuh 2,5% year on year (yoy) terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sepanjang 2024.
“Data BPS (Badan Pusat Statistik) mencatat sektor real estate berkontribusi Rp 520,7 triliun terhadap PDB nasional dengan pertumbuhan 2,5% year on year sepanjang 2024. Pemerintah mendorong sektor ini untuk terus tumbuh, antara lain melalui pembangunan 3 juta rumah pada RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2005-2029, serta perpanjangan insentif PPN DTP (pajak pertambahan nilai ditangggung pemerintah) properti sejak 2023,” kata Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto yang disampaikan Staf Ahli Bidang Konektivitas, dan Pengembangan Jasa Kemenko Perekonomian, Dida Gardera di Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Baca Juga
Enam Investor Properti hingga Ritel Suntik IKN Rp 3,65 Triliun
Sepanjang 2024, lanjutnya, realisasi investasi subsektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran menjadi empat besar secara nasional dengan nilai mencapai Rp 123 triliun.
“Sektor properti memainkan peran strategis sebagai motor penggerak ekonomi nasional. Sektor ini tidak hanya menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, tetapi memberikan multiplier effect terhadap berbagai sektor turunan, seperti industri bahan bangunan dan manufaktur, peralatan rumah tangga,” tutur Dida.
Berdasarkan catatan investortrust.id, Direktur Pengembangan Promosi Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Rakhmat Yulianto mengatakan, total realisasi investasi masuk ke Indonesia pada 2024 mencapai Rp 1.714,2 triliun.
Baca Juga
Lippo Karawaci (LPKR) Catat Kenaikan Pendapatan dari Sektor Real Estat 39% Capai Rp 1,74 Triliun
Sementara sektor ini memberikan kontribusi investasi sebesar 7,2% atau setara Rp 122,9 triliun. “Kalau kita lihat sendiri rata-rata 5 tahun terakhir, kontribusinya bahkan hampir mencapai 10% yaitu 9,33%,” kata Rakhmat beberapa waktu lalu.
Adapun investasi properti yang paling banyak berperan dalam 5 tahun terakhir berasal dari dalam negeri dengan total nilai sebesar Rp 350,13 triliun atau 65% dari total investasi yang masuk Rp 541,32 triliun.

