Diplomasi Makan Siang! Menhub Kumpulkan Gojek Cs Imbas Demo 25.000 'Driver' Ojol Besok
JAKARTA, investortrust.id – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memanggil empat perusahaan transportasi online, yaitu PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Grab Teknologi Indonesia, PT Teknologi Perdana Indonesia (Maxim), dan inDrive, menjelang demonstrasi mogok kerja 25.000 orang mitra pengemudi atau driver ojek online (ojol) pada Selasa (20/5/2025) besok.
Hadir dalam pertemuan itu, Direktur PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Catherine Hindra Sutjahyo, Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza R Munusamy, Government Relations Specialist Maxim Indonesia Muhammad Rafi Assagaf, dan Business Development Representative inDrive Ryan Rwanda.
Baca Juga
Pertemuan diawali dengan makan siang bersama. Setelah itu, Dudy memanggil para petinggi perusahaan itu untuk ditanya di hadapan media massa terkait salah satu tuntutan massa aksi driver ojol, yakni potongan dari aplikasi atau komisi ke mitra pengemudi lebih 20%. “Apa benar ada potongan komisi lebih dari 20%?” kata Dudy membuka diskusi di Aroem Resto & Cafe Jakarta, Senin (19/5/2025).
Merespons itu, Catherine menjelaskan, pihaknya menetapkan tarif sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1001 Tahun 2022 tentang Perdoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat yang Dilakukan dengan Aplikasi, yang mana setiap biaya perjalanan dibagi 80% untuk pengemudi dan 20% untuk perusahaan.
Dia menilai, sering ada misinterpretasi atau kekeliruan, karena biaya layanan aplikasi juga dimasukkan dalam menghitung jatah driver ojol. Padahal, biaya layanan aplikasi bukan bagian dari pendapatan driver ojol. “Biaya jasa aplikasi ini kembali lagi, tidak dipotong dari pendapatan mitra driver, tetapi dari konsumen langsung kepada aplikator,” terang Catherine.
Tirza dari Grab menyampaikan hal serupa. Dia menyebut potongan seolah-olah lebih 20% karena meliputi biaya layanan aplikasi.
Dia mencontohkan sebuah perjalanan dengan tarif Rp 10.000. Mitra pengemudi Grab akan mendapatkan Rp 8.000, sisanya diambil perusahaan. Perusahaan juga menarik biaya layanan aplikasi, misalnya Rp 2.000 ke pengguna. “Itu yang sering salah kaprah, sedangkan apa pun yang terjadi di sisi pengguna, bagian mitra pengemudi yang Rp 8.000 tadi itu tidak akan disentuh, bahkan kalau ada promo,” ucap Tirza.
Sementara itu, Ryan selaku perwakilan dari inDrive menyebutkan, semua perhitungan untuk take home pay para mitra driver mereka telah dihitung secara terperinci dalam aplikasi.
“Saya cek di aplikasi, untuk di aplikasi inDrive seluruh potongan itu ter-staged di dalam aplikasi. Mungkin saya tunjukan kita di 11,7% untuk mobil dan 9,99% untuk motor, dan ini potongan tertinggi kita di seluruh dunia itu di Jakarta. Kalau di kota lain biasanya di sekitar 9%-7%,” jelas dia.
Menurut Ryan, perhitungan tersebut, termasuk biaya aplikasi, asuransi pengguna, dan mitra pengemudi. “Di dalam itu juga sudah termasuk seluruh biaya-biaya, seperti jasa aplikasi dan lain-lain,” tambah dia.
Lebih lanjut, Rafi dari Maxim Indonesia menjelaskan, tuntutan potongan 10% take home pay ke aplikator dari para massa aksi nantinya akan berdampak signifikan pada ekosistem transportasi online.
“Karena akan sulit untuk bisa berinovasi, kemudian untuk bisa fleksibilitas dalam usaha, yang kita tahu lebih 7 juta mitra yang menaruh harapan hidupnya sehari-hari di industri ini. Kita juga bisa pastikan, kita tidak lebih 20% (potongan dari aplikasi),” kata Rafi.
Para mitra pengemudi ojol yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia (Garda) akan berunjuk rasa secara nasional pada Selasa (20/5/2025) dengan massa 25.000 orang.
“Aksi akan dilakukan mulai jam 13.00 WIB hingga tuntutan Gadra diterima pemerintah, DPR, dan aplikator menyatakan setuju patuhi regulasi pemerintah,” kata Ketua Umum Garda, Raden Igun Wicaksono dalam keterangan resmi, dikutip Senin (19/5/2025).
Baca Juga
Igun mengimbau kepada para masyarakat agar tidak melakukan pemesanan layanan ojol, baik roda dua maupun roda empat.
"Selain itu, dilakukan pelumpuhan pemesanan penumpang, pemesanan makanan dan pengiriman barang melalui aplikasi secara massal dengan cara mematikan aplikasi pada Selasa, 20 Mei 2025 mulai jam 00.00 sampai dengan jam 23.59,” kata dia.
Berikut sejumlah tuntutan para mitra ojol pada demonstrasi 20 Mei 2025:
1. Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Perhubungan memberikan sanksi tegas kepada perusahaan aplikasi pelanggar regulasi pemerintah atau Permenhub PM Nomor 12 tahun 2019, Kepmenhub KP Nomor1001 tahun 2022;
2. DPR Komisi V agar menggelar RDP gabungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), asosiasi, aplikator;
3. Potongan aplikasi 10%;
4. Revisi tarif penumpang (hapus argo goceng/aceng, slot, hemat, prioritas, dll);
5. Tetapkan tarif layanan makanan dan kiriman barang, libatkan asosiasi, regulator, aplikator dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

