Pemerintah Canangkan Pembangunan Hunian MBR di IKN
JAKARTA, investortrust.id – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sedang mencanangkan pembangunan hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Demikian disampaikan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono saat mendampingi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait dalam kegiatan peninjauan ke sejumlah lokasi pembangunan hunian di kawasan IKN.
Baca Juga
UMKM Bangkit di IKN, Otorita Siapkan Zona Usaha Modern di Sepaku
“Kunjungan Pak Menteri PKP membawa inovasi bahwa beliau akan membangun rusun tidak hanya untuk ASN – Hankam, tapi juga untuk masyarakat. Walaupun satu tower, ini akan membawa kemajuan bahwa IKN juga menyediakan hunian untuk masyarakat,” kata Basuki dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, dikutip Senin (19/5/2025).
Sementara itu, Menteri Maruarar menggarisbawahi, kebijakan pembangunan hunian harus mencerminkan arahan Presiden untuk inklusif terhadap seluruh lapisan masyarakat.
“Arahan Presiden harus juga ada hunian buat masyarakat, terutama masyarakat kecil. Memang penting TNI, Polri, dan ASN, tapi tentu rakyat kita juga penting untuk mendapatkan kesempatan,” tandas Ara, sapaan akrab anggota Partai Gerindra itu.
Baca Juga
BPS Optimistis Permen PKP soal Kenaikan Penghasilan MBR Tekan Backlog Hunian
Sekadar informasi, IKN telah memiliki sejumlah hunian seperti rumah tapak jabatan menteri (RTJM) sebanyak 36 unit, hunian pekerja konstruksi paket 1 (6 tower) dan paket 2 (8 tower), rumah susun (rusun) ASN – Hankam 47 tower, asrama atau dormitory PSSI (2 tower) proses provisional hand over (PHO), hunian modular TNI (HMT) 4 tower proses PHO, dan hunian vertikal TNI (HVT) 4 tower.
Salah satu raksasa properti Indonesia, PT Intiland Development Tbk (DILD), juga telah berkomitmen membangun ekonomi berbasis keramaian (crowd-based economy) di IKN. Adapun proyeknya mencakup kawasan mixed-use, 109 unit rumah tapak dan 41 tower hunian vertikal dengan total nilai investasi Rp 33 triliun.

