Intip Proyek MRT Jakarta Triliunan Rupiah yang Sulap Blok M Jadi Ibu Kota ASEAN
JAKARTA, investortrust.id - PT MRT Jakarta (Perseroda) tengah menggodok penataan kawasan Blok M dan kantor Sekretariat ASEAN di Jalan Sisingamangaraja, Blok M untuk disulap menjadi ibu kota ASEAN sesuai rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. Untuk tahap awal, dana yang disiapkan Rp 2,5 triliun.
Demikian disampaikan Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat kepada investortrust.id di sela-sela peresmian MRT Merchandise Market di Stasiun Blok M BCA, Jakarta, belum lama ini.
Baca Juga
Proyek MRT Jakarta Bekasi – Tomang Bakal Dibangun Awal Tahun 2026
"Di Blok M dan ASEAN, kita ada hub, sekarang sudah kita benahi untuk tahap awal. Nanti tanggal 25 (Mei 2025) akan dicanangkan oleh Pak Gubernur," katanya, dikutip Kamis (15/5/2025).
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jakarta Nomor 55 Tahun 2020 tentang Panduan Rancang Kota Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Blok M dan Sisingamangaraja, kawasan transit oriented development (TOD) Blok M-Sisingamangaraja yang akan dikembangkan seluas sekitar 113,7 hektare dan mengusung tema Green Creative Hub. Area dalam radius 700 meter baik dari Stasiun ASEAN maupun Stasiun Blok M BCA akan menjadi prioritas pengembangan.
Tuhiyat menyampaikan, pihaknya akan menata akses stasiun MRT dengan Terminal Blok M hingga terintegrasi dengan gedung-gedung sekitar kawasan tersebut. "Kemudian di bawah terminal kita benahi, menyatu dengan Taman Martha Christina Tiahahu. Ke depannya, kita akan bangun satu mix-used di sana, di terminalnya nanti busway itu akan masuk dalam building," jelasnya.
Pada tahap awal penataan kawasan ini, tambah Tuhiyat, MRT Jakarta menggelontorkan sekitar Rp 2-2,5 triliun. "Saya kira nilai (investasi) itu bertahap karena pembangunannya juga bertahap, misalnya Blok M itu Rp 2-2,5 triliun," ucapnya.
Baca Juga
Tahilalats Masuk Stasiun, Kolaborasi MRT Jakarta Dukung IP Lokal Jadi Bintang di Blok M
Dikatakan Tuhiyat, pihaknya juga menjajaki kerja sama dengan investor melalui creative financing maupun dana koefisiensi luas bangunan (KLB) untuk mengembangkan kawasan transit-oriented development (TOD) di Blok M dan ASEAN di tahap selanjutnya.
Gubernur Jakarta Pramono Anung berharap Jakarta tidak hanya sekadar menjadi ibu kota Indonesia, tetapi juga sebagai ibu kota ASEAN di masa mendatang. Hal ini disampaikan Pramono saat memberikan pidato dalam Rapat Paripurna DPRD Jakarta, Kamis (20/2/2025) lalu.
"Saya berpandangan suatu hari kalau Jakarta bukan lagi sebagai ibu kota negara, Jakarta akan menjadi ibu kota ASEAN, selama ini tidak pernah kita branding, kita framing menjadi ibu kota ASEAN," tandasnya.

