Dapur MBG Dapat Untung Rp 2 Ribu dari Setiap Porsi, Ombudsman Nilai Wajar
JAKARTA, investortrust.id - Anggota Ombudsman Yeka Hendra Fatika mengungkap satu dapur mitra makan bergizi gratis (MBG) mendapatkan keuntungan sebesar Rp 2 ribu dari setiap porsi makanan yang disajikan. Ia menyebut dari temuan pengawasan di lapangan, terdapat anggaran ad-cost yang dibutuhkan sebesar Rp 15 ribu untuk setiap porsi.
Dikatakan Yeka, dari anggaran Rp 15 ribu tadi dialokasikan sebesar Rp 2 ribu untuk sewa dapur dan Rp 3 ribu keperluan biaya operasional. Kemudian Rp 10 ribu dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam bentuk makanan bagi siswa-siswi SD, SMP dan SMA.
"Ombudsman melihat bahwa yang ad-cost ini tidak ada ruang untuk main-main," katanya usai mengikuti rapat koordinasi dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di kantor Ombudsman, Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Baca Juga
Ombudsman kemudian menyoroti celah terjadinya korupsi atau penyelewangan dari oknum yang ditunjuk sebagai mitra oleh BGN. Pada kesempatan itu, Yeka mengungkap Ombudsman berharap agar BGN dapat menutup celah korupsi alokasi anggaran MBG melalui berbagai mekanisme pertanggungjawaban yang disusun.
"Artinya peluang dalam tanda kutip kalau masyarakat melihat di manakah benefit program ini bagi masyarakat yang bermitra, yaitu tadi yang dari sewa yang sebesar Rp 2 ribu," lanjutnya.
Menurut Yeka, keuntungan sebesar Rp 2 ribu rupiah dari setiap porsi makanan untuk dapur mitra MBG dinilai angka yang wajar. Terlebih, kata Yeka, setiap dapur mitra MBG dapat menyerap hingga 50 orang tenaga kerja.
"Diharapkan program makan bergizi gratis dapat berlangsung dengan baik dan membawa dampak terhadap peningkatan atau pengurangan di pedesaan. Karena dari dapur yang saya kunjungi, satu dapur itu rata-rata bisa menyerap 50 tenaga kerja," tutur Yeka.

