Samsung Pastikan Galaxy S25 Edge Meluncur di Indonesia Pekan Depan!
JAKARTA, investortrust.id - Samsung Indonesia memastikan kehadiran dari smartphone flagship paling tipis, Galaxy S25 Edge, di Indonesia pada Selasa,13 Mei 2025, pukul 07.00 WIB. Merek asal Korea Selatan itu juga mengklaim smartphone ini menjadi yang paling berbeda dari seri S sebelumnya.
"Setiap lekukan, kontur, dan komponennya mencerminkan terobosan dalam bentuk yang presisi untuk menghadirkan pengalaman premium yang khas pada seri S," ujar perusahaan dalam pernyataan resmi yang diterima investortrust.id, Kamis (8/5/2025).
Baca Juga
Pasar Smartphone Global Tumbuh 1,5% di Q1 2025, Samsung Isi Posisi Puncak
Tidak ada informasi lengkap mengenai spesifikasi dan harga yang akan ditawarkan. Samsung hanya memastikan peluncuran Galaxy S25 Edge akan dilakukan secara online, sedangkan terkait harga dan cara pemesanan juga akan diumumkan bersamaan dengan peluncuran.
Seperti diberitakan sebelumnya, Galaxy S25 Edge diprediksi akan dibanderol lebih mahal ketimbang Galaxy S25+, namun masih lebih terjangkau daripada varian S25 Ultra. Sejumlah analis menyebut hal ini menjadi daya tarik bagi konsumen yang mencari spesifikasi tinggi dengan harga lebih terjangkau.
Salah satu fitur unggulan yang sudah dibocorkan adalah kamera utama 200MP yang diwarisi oleh sang kakak, Galaxy S25 Ultra. Galaxy S25 Edge akan hadir dengan layar 6,7 inci menggunakan panel AMOLED yang dilapisi Gorilla Glass Ceramic 2 yang kuat dan tahan terhadap goresan serta retak.
Baca Juga
Samsung Tunda Peluncuran Galaxy S25 Edge, Harganya Diprediksi Tembus Rp 25 Jutaan
Meskipun desainnya sangat tipis, perangkat ini tetap mengusung ketahanan terhadap air dan debu berkat sertifikasi IP68. Dengan profil yang sangat tipis, kapasitas baterai Galaxy S25 Edge memang hanya mentok di angka 3900 mAh, namun perpaduan chipset Snapdragon 8 Elite diklaim membuat daya baterai lebih efisien dan dapat bertahan seharian.
Sebagai catatan, Samsung disebut hanya akan memproduksi Galaxy S25 Edge dalam jumlah terbatas, yakni 40.000 unit untuk tahap awal. Langkah ini diyakini sebagai strategi uji pasar di tengah situasi perang dagang dan meningkatnya tarif impor dari Amerika Serikat. (C-13)

