Produksi Migas PHE Meledak Tembus 1 Juta BOEPD, Siap Wujudkan Swasembada Energi?
JAKARTA, Investortrust.id - PT Pertamina Hulu Energi (PHE), subholding upstream PT Pertamina (Persero) yang fokus pada kegiatan hulu minyak dan gas (migas), mencatat capaian positif dalam produksi migas nasional.
Produksi migas perseroan kuartal I 2025 mencapai 1,043 juta barrel oil equivalent per day (BOEPD) yang terdiri dari 550.000 barel minyak per hari dan 2,8 miliar kaki kubik gas per hari. Angka ini naik dari kuartal I 2024 sebesar 1,042 juta BOEPD.
Baca Juga
Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi (PHE) Arya Dwi Paramita mengungkapkan, capaian ini merupakan bagian dari komitmen PHE dalam mendukung cita-cita besar Indonesia menuju swasembada energi.
“Untuk mencapai cita-cita utama kita, yaitu swasembada energi, negara ini memang harus bisa kuat di sektor energi. Itu yang menjadi komitmen kita bersama,” ujarnya, dalam "Podcast Konvergensi" bersama CEO Investortrust Primus Dorimulu, di The Convergence Indonesia, Jakarta, Rabu (7/5/2025).
Menurut Arya, tantangan utama sektor migas saat ini adalah permintaan yang terus tumbuh, sementara sifat dari sumber daya migas ini bersifat tidak terbarukan. Oleh karena itu, PHE punya dua fokus, yakni optimalisasi produksi dari aset eksisting serta eksplorasi untuk penemuan cadangan baru.
“Dalam mengelola ini (migas) sebenarnya ada peluang di setiap kegiatan operasional. Ada yang namanya optimalisasi produksi dari aset eksisting. Untuk bisa lebih lagi, itu dilakukan dengan penemuan-penemuan baru dan pengembangan,” katanya.
Arya mengatakan, tren produksi migas PHE menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu, salah satunya karena keberhasilan dalam menahan laju penurunan alami produksi atau natural decline.
Baca Juga
“Apabila produksi (minyak) yang kita hasilkan hari ini adalah 550.000 barel per hari, itu artinya kita bisa menahan laju decline rate tadi. Itu yang tadi saya sebutkan sebagai optimalisasi produksi dari lapangan eksisting. Untuk bisa lebih lagi, itu dilakukan dengan penemuan-penemuan baru dan pengembangan,” ucap dia.
Ia optimisis tren produksi PHE ke depannya akan terus meningkat, seiring masih banyaknya sumber daya yang masih belum tergarap optimal. “Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa masuk ke wilayah yang memiliki sumber daya itu, dan untuk mulai mengerjakannya di sana,” kata Arya.
Hingga Maret 2025, PHE juga menyelesaikan pengeboran lima sumur eksplorasi, 206 sumur pengembangan, 248 sumur workover, dan 9.207 well service. Pencapaian triwulan I 2025 ini meningkat dibandingkan periode sama 2024 dengan penyelesaian kerja pengeboran tiga sumur eksplorasi, 163 sumur pengembangan, 219 sumur workover, dan 8.323 well service.
Pada triwulan I 2025, PHE mencatatkan survei seismik 3D sepanjang 373 km2. PHE juga berhasil mendapat tambahan sumber daya 2C (contingent resources) sebesar 42,75 juta barel setara minyak (MMBOE) terdiri dari minyak sebesar 28,19 juta barel minyak (MMBO) dan gas 84,33 miliar standar kaki kubik (BSCF).
Selain itu, PHE telah menemukan cadangan migas terbukti (P1) sebesar 12,41 juta barel setara minyak (MMBOE). Penemuan cadangan terbukti (P1) terdiri dari minyak sebesar 3,50 juta barel minyak (MMBO) dan gas 51,62 miliar standar kaki kubik (BSCF).

