PSI Ungkap Alasan Pendaftaran Calon Ketua Umum Diperpanjang
JAKARTA, Investortrust.id -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memperpanjang masa pendaftaran calon ketua umum yang sebelumnya dijadwalkan ditutup pada 31 Mei 2025. Ketua Steering Commitee Kongres PSI Andy Budiman mengungkapkan alasan pendaftaran calon ketua umum diperpanjang.
"Pertama, memberi ruang dan waktu tambahan kepada para kandidat untuk mendapat dukungan dari daerah, dari DPW dan DPD," kata Andy kepada Investortrust.id, Selasa (3/6/2025).
Andy tidak mengungkapkan secara jelas sampai kapan pendaftaran akan diperpanjang. Ia menjelaskan untuk mendaftar di Pemilihan Raya PSI, para kandidat harus mendapat dukungan minimal dari lima DPW dan 20 DPD.
"Alasan kedua, memberi ruang kepada tokoh di luar PSI yang ingin maju dalam pencalonan untuk mencari dukungan pengurus daerah," ujar Wakil Ketua Umum DPP PSI tersebut.
Andy enggan merespons terkait isu yang menyebut Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bakal mendaftar sebagai calon ketua umum. Namun sesuai aturan di Pemilihan Raya PSI, tokoh eksternal dimungkinkan untuk mendaftar setelah resmi menjadi anggota PSI.
Andy juga tak mengungkap nama-nama yang sudah mendaftar sebagai calon ketua umum PSI. Ia hanya memastikan perpanjangan masa pendaftaran calon ketua umum PSI tidak mengubah jadwal Kongres PSI yang rencananya digelar di Solo pada 19 dan 20 Juli 2025.
Sebelumnya dijelaskan, Pemilu Raya PSI merupakan forum tertinggi dalam memilih calon ketua umum PSI. Pemilu Raya PSI menggunakan konsep one man, one vote atau satu anggota untuk satu suara.
"Kami ingin membangun suatu tradisi politik baru dimana anggota punya kesempatan berpartisipasi memilih calon ketua umumnya," kata Andy di kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa (13/5/2025) lalu
Andy menuturkan cara PSI memilih ketua umum dinilai upaya PSI dalam menjawab semangat zaman. Pemilihan ketua umum PSI nantinya menggunakan sistem e-vote. Menurutnya cara tersebut dinilai paling efisien.
"Orang enggak perlu datang ke Jakarta. Dengan menggunakan platfotm e-vote, anggota yang terdata akan punya hak pilih. Satu orang, satu suara," tuturnya.
"Kami berharap ini menjadi semangat baru di internal kami," imbuhnya.

