Kementerian PU Gelontorkan Rp 10 Triliun Bangun 219 Sekolah Rakyat
JAKARTA, investortrust.id - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan, anggaran pembangunan sekolah rakyat sebanyak 219 unit di era Kepresidenan Prabowo Subianto akan digelontorkan hingga Rp 10 triliun.
“Untuk sekolah rakyat APBN-nya di kami, ini disiapkan tahap I dan II total Rp 10 triliun. Tapi tidak terserap semua tahun ini, karena sebagian besar akan diserap di 2026. Makanya tahap II itu kita kerjakan wajib selesai di Juni 2026,” katanya saat konferensi pers di Auditorium PU, Jakarta Selatan, Senin (26/5/2025).
Dikatakan Dody, pihaknya tengah mengejar tahap I yang mana ada 64 sebaran lokasi sekolah rakyat sementara di seluruh Indonesia pada tahun ajaran 2025/2026.
“Kita sekarang lagi mengejar tahap I supaya Juli 2025 itu benar-benar bisa dipakai (sekolah rakyat) total 64 lokasi sebagai tempat penyiapan calon-calon murid yang nanti akan masuk ke sekolah rakyat sebenarnya di tahap II,” jelas dia.
Baca Juga
Diresmikan Juli Mendatang, 65 Sekolah Rakyat Masih Disiapkan Pemerintah
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Prasarana Strategis Kementerian PU, Maulidya Indah Junica mengatakan, pekerjaan sekolah rakyat tahap I masih terus berproses dengan target penyelesaian di Juli 2025 mendatang.
“Sekarang sudah di 16 hari kalender kami bekerja. Kemudian dari rencana 3,29%, realisasi sudah mencapai 4,5%. Dan kita, alhamdulillah, deviasi positif 1,3%,” papar Maulidya.
Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Sekolah Rakyat, Maulidya Indah Junica mengungkapkan, pembangunan Sekolah Rakyat (SR) tahap 2 di tahun ajaran 2026/2027 akan dibuat sekelas ‘boarding school’.
“Kalau arahan Presiden, total itu 100 Sekolah Rakyat (SR) setiap tahun dari APBN. Tapi (rencana pembangunan) Sekolah Rakyat itu kayak boarding school, jadi ada SD, SMP, SMA di sana. Dan mereka ada asrama, ada perpustakaan segala macam. Jadi kayak boarding school dalam satu kawasan begitu,” jelas Maulidya beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Dia juga menyampaikan, anggaran yang disiapkan untuk pembangunan baru Sekolah Rakyat tidak kurang dari Rp 100 miliar per sekolah.
“Ya, sekitar itu (Rp 100 miliar per sekolah). Karena bukan hanya membangun, tapi ada pemetaan lahannya, ada mebelnya, ada masjid dan tempat peribadatan lainnya. (Bagaimana akses air minum dan sanitasi?, Red) Itu seharusnya ada, karena kalau tidak ada tidak mungkin bisa digunakan untuk operasional (Sekolah Rakyat, Red),” terang Maulidya.

