Ini Cerita Ketua KWI Soal Proses Terpilihnya Paus Leo XIV Gantikan Paus Fransiskus
JAKARTA, investortrust.id - Uskup Bandung sekaligus Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Monsinyur (Mgr) Antonius Subianto Bunjamin mengungkap proses di balik terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus Leo XIV.
Antonius mengaku mengetahui proses di balik layar melalui pembicaraan telepon dengan Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo yang sekaligus menjadi perwakilan Indonesia dalam proses konklaf atau pemilihan Paus baru. Menurut Antonius, sejak awal Paus Leo XIV sudah sangat menonjol dan banyak yang sudah menduga bahwa Kardinal asal Amerika Serikat itu akan menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April lalu.
Pernyataan ini disampaikan Antonius dalam Konferensi Pers KWI bertajuk "Terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost OSA Sebagai Paus Baru Gereja Katolik, Paus Leo XIV" di Gedung KWI, Jakarta, Sabtu (10/5/2025).
"Rupa-rupanya suara itu sejak pemilihan sudah tertuju kira-kira siapa yang akan terpilih, maka tidak begitu lama terpilihlah Kardinal Robert Prevost sebagai Paus," ujar Antonius.
Dalam kesempatan ini, Antonius pun membeberkan bahwa banyak yang menduga bahwa Kardinal Prevost akan mengambil nama Paus Fransiskus II. Hingga pada akhirnya, Kardinal Robert Francis Prevost memutuskan untuk memakai nama Leo yang terakhir dipakai 122 tahun silam.
Baca Juga
Ketua KWI: Paus Leo XIV Bakal Lanjutkan Perjuangan Paus Fransiskus
Asal tahu saja, nama Leo terakhir digunakan oleh Paus Leo XIII yang memegang jabatan pada 1878 hingga 1903.
"Dalam pembicaraan selama masa duka itu ada pertemuan-pertemuan para kardinal, setiap hari itu berbicara tentang figur paus yang akan datang itu seperti apa. Rasa-rasanya harapan-harapannya itu mengarah pada figur Fransiskus kedua yang nanti akan meneruskan," ungkap Antonius.
Lebih lanjut, Antonius menyebut, terlepas dari apapun nama yang dipilih, 133 orang Kardinal yang ikut dalam proses konklaf, tidak satupun yang keberatan dinobatkannya Kardinal Robert Francis Prevost menjadi Paus Leo ke XIV.
"Para kardinal yang hadir di sana menerima dengan sukacita Paus Leo ke XIV ini," kata Antonius.
Antonius menambahkan, proses pemilihan Kardinal Robert Francis Prevost termasuk paling cepat dalam sejarah, karena kurang dari dua hari atau hanya membutuhkan waktu 25 jam.
"Konklaf kali ini berjalan dengan relatif baik, cepat juga dalam waktu 25 jam sejak konklaf dibuka terpilihlah kardinal Robert Francis Prevost OSA sebagai Paus yang memilih nama Leo ke XIV," jelas Antonius.
Sebelumnya diberitakan investortrust.id, konklaf yang baru memasuki hari kedua pada Kamis 8 Mei 2025 dengan cepat berhasil memilih Paus baru, yang merupakan "Vicarius Christi" atau Wakil Kristus. Umat Katolik sudah punya Paus lagi, dan untuk pertama kalinya orang Amerika Serikat, Kardinal Peru Robert F Prevost yang lahir 69 tahun lalu di Chicago, Illinois.
Prevost yang memiliki kewarganegaraan ganda Amerika dan Peru ini mencetak sejarah sejak sekitar dua ribu tahun lalu. Konklaf 2025 tercatat dihadiri total 133 Kardinal dari 70 negara yang berkumpul di Kapel Sistina, Vatikan, untuk memilih dan dipilih menjadi Paus ke-267. Paus baru ini merupakan kesepakatan Konklaf terbesar sepanjang masa.

