Anak Presiden Trump Sebut Dunia Sedang "Berlomba" Timbun Bitcoin
JAKARTA, investortrust.id - Erick Frederick Trump, anak ketiga Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, tengah ada "perlombaan" yang sedang berlangsung di seluruh dunia untuk mengumpulkan Bitcoin. Berbicara di sebuah konferensi kripto di Toronto pada Kamis (15/5/2025), Trump mengatakan bahwa mulai dari keluarga hingga dana pemerintah sedang mencoba menimbun Bitcoin saat ini.
Pernyataan tersebut disampaikan selama panel di Consensus 2025. Berbagi panggung dengan Asher Genoot, CEO perusahaan penambangan Bitcoin (BTC) Hut 8, Trump mengatakan adopsi Bitcoin sangat luar biasa.
"Saya sedang bepergian. Saya sedang naik pesawat. Semua orang di dunia sedang mencoba menimbun Bitcoin saat ini. Semua orang. Saya mendengarnya dari dana kekayaan negara. Saya mendengarnya dari keluarga terkaya. Saya mendengarnya dari perusahaan terbesar," ujarnya.
Baca Juga
Trump menggambarkan apa yang ia lihat sebagai "dua perlombaan dalam Bitcoin", perlombaan akumulasi yang saat ini dipimpin oleh Michael Saylor dan perlombaan penambangan, yang menandai keterlibatannya sendiri dalam ruang kripto.
Erick sendiri tak lain adalah salah satu pendiri American Bitcoin, anak perusahaan Hut8. Pada tanggal 12 Mei, perusahaan tersebut mengumumkan bahwa American Bitcoin akan bergabung dengan Gryphon Digital Mining dalam transaksi saham-untuk-saham yang akan menghasilkan pencatatan publik di Nasdaq.
Ukuran usaha kripto keluarga Trump telah tumbuh pesat selama beberapa tahun dari koleksi dan penambangan token yang tidak dapat dipertukarkan menjadi memecoin dan stablecoin. Kritikus mengatakan bahwa usaha tersebut menimbulkan konflik kepentingan dan membuka pintu bagi potensi korupsi.
Di berbagai titik, Demokrat telah menyerukan penyelidikan terhadap aktivitas Trump yang terkait dengan kripto, mengusulkan undang-undang yang bertujuan untuk membatasi potensi keuntungan finansial oleh keluarga Trump dari memecoin, dan keluar dari sidang bersama tentang aset digital, dengan alasan kekhawatiran atas kurangnya diskusi seputar keterlibatan presiden dalam ruang kripto.
Senator Demokrat menarik dukungan mereka terhadap RUU stablecoin bipartisan di tengah pengawasan yang sedang berlangsung terhadap usaha kripto presiden, meskipun sesi pemungutan suara kedua dapat diadakan paling cepat pada tanggal 26 Mei.

