IHSG Ditutup Naik 0,66% ke 6.722, Penguatan Ditopang Sejumlah Saham Ini
JAKARTA, investortrust.id– Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/4/2025), ditutup naik 44,05 poin (0,66%) menjadi 6.722,97 atau level tertinggi sejak 25 Februari 2025. Pergerakannya dalam rentang 6.678-6.738 dengan nilai transaksi Rp 9,22 triliun.
Kenaikan tersebut ditopang penguatan mayoritas sektor saham, seperti sektor energi 1,30%, sektor keuangan 0,83%, sektor consumer primer 0,75%, sektor industry 0,56%, sektor infrastruktur 0,46%. Sebaliknya penurunan melanda saham sektor teknologi 0,53% dan sektor material dasar 0,03%.
Baca Juga
PIK2 (PANI) Optimistis Kinerja Sesuai Target, Meski Marketing Sales Kuartal I-2025 Melemah
Di tengah lompatan IHSG, beberapa saham cetak kenaikan harga hingga auto reject atas (ARA), yaitu PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) naik 34,92% menjadi Rp 170, PT Remala Abadi Tbk (DATA) naik 24,76% menjadi Rp 1.310, dan PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) naik 24,27% menjadi Rp 640.
Penguatan signifikan juga melanda saham PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) naik 27,27% menjadi Rp 196, PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) naik 22% menjadi Rp 122, dan PT Petrosea Tbk (PTRO) menguat 18,37% menjadi Rp 2.900. Sebaliknya saham dengan penurunan paling dalam, yaitu saham SMIL, WAPO, MEJA, BJBR, dan PTIS.
Baca Juga
Prodia (PRDA) Kembali Bagi Dividen 60% dari Laba Bersih, Segini Nilainya
IHSG akhir pekan lalu ditutup naik sebanyak 65,44 poin (0,99%) menjadi 6.678,92 dan investor asing merealisasikan pembelian bersih (net buy) saham mencapai Rp 173,01 miliar. Penguatan ditopang kenaikan seluruh sektor saham ditutup menguat dengan kenaikan tertinggi dicatatkan sektor consumer non primer 2,57%, sektor teknologi 2,47%, dan sektor property 1,58%.
Kenaikan tersebut menjadikan total penguatan IHSG BEI sepanjang pekan lalu mencapai 3,74% menjadi 6.678. Penguatan indeks pekan ini ditopang kenaikan seluruh sektor saham. Tertinggi ditorehkan saham sektor property 5,48%, sektor teknologi 5,23%, dan sektor material dasar 5,14%. Kenaikan juga didukung penguatan saham sektor consumer non primer 4,44%, sektor keuangan 4,01%, dan sektor infrastruktur 3,55%.

