main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. macro

Tarif Kembali Normal, Tarif Listrik Alami Inflasi 26,99% pada April 2025

 

 

 

JAKARTA, investortrust.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tarif listrik menjadi penyumbang utama inflasi April 2025. Inflasi tarif listrik tercatat sebesar 26,99%.

 

“Andil inflasi sebesar 0,97%” kata Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, di kantor pusat BPS, Jakarta, Jumat (2/5/2025).

 

Tingkat inflasi tarif listrik tersebut lebih rendah jika dibandingkan tingkat inflasi tarif listrik pada Maret 2025 yang sebesar 47,22%.

 

Inflasi komoditas tarif listrik ini terjadi karena kembali normalnya tarif. Sebab, pemerintah memberikan diskon tarif listrik terhadap pelanggan pascabayar pada Januari dan Februari 2025 sebesar 50%.

 

Baca Juga

BPS: Inflasi April 2025 Melambat Jadi 1,17% Secara Bulanan

 

“Sehingga tagihan Maret 2025 dibayarkan April 2025 yang menggunakan tarif normal,” kata dia.

 

Sebelumnya diberitakan, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti sebelumnya membantah adanya pelemahan daya beli yang penyebab utama deflasi selama dua bulan. 

 

“Bukan karena penurunan daya beli, tetapi karena pengaruh dari diskon tarif listrik yang memberi andil deflasi dua bulan berturut-turut,” ujar Amalia, awal Maret 2025.

 

Kelompok penyumbang deflasi bulanan terbesar yaitu perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan deflasi sebesar -3,59% dan memberikan andil deflasi -0,52%. Kelompok komoditas yang mendorong deflasi pada kelompok ini adalah diskon tarif listrik yang memberikan andil deflasi -0,67%. 

 
 
 
 
 

 

ARTIKEL POPULER

      BERITA TERKAIT

      • Tarif Kembali Normal, Tarif Listrik Alami Inflasi 26,99% pada April 2025

        02/05/2025, 03.29 WIB
      • Listrik Kembali Normal di Bandara Ngurah Rai Bali, Operasional Tak Terganggu Berkat Genset

        02/05/2025, 23.37 WIB
      • Pertamina Pastikan SPBU di Bali Tetap Normal saat Listrik Padam, Genset Cadangan Beroperasi Penuh

        03/05/2025, 00.19 WIB
      • Layanan Digital Bank DKI Pulih Bertahap, Transfer Antarbank via JakOne Mobile Kembali Normal

        06/05/2025, 09.08 WIB
      • PLN Pulihkan Bali Kurang dari 12 Jam, Sistem Kelistrikan Kembali Normal

        02/05/2025, 22.50 WIB