Kisah Tragis Sampdoria, Dari Runner-up Liga Champions Kini Degradasi ke Serie C
CASTELLAMMARE DI STABIA, investortrust.id – Sampdoria mengalami nasib tragis di akhir musim ini. Untuk pertama kalinya dalam 78 tahun, I Blucerchiati mendapatkan prestasi terburuk, yaitu degradasi ke Serie C.
Sampdoria menjalani pekan terakhir Serie B musim ini dengan tandang ke Stadio Comunale Romeo Menti, Castellammare di Stabia, Rabu (14/5/2025) dini hari WIB, menghadapi Juve Stabia. Pertandingan berakhir imbang tanpa gol.
Koleksi sebiji poin ternyata tidak mampu mencegah Sampdoria menuju jurang degradasi. Mereka finish di posisi ke-18 dengan 41 poin dari 38 pertandingan. Mereka tertinggal dua poin dari Brescia di posisi ke-15 alias di zona aman.
Baca Juga
Kontroversi Cedera Taiwo Awoniyi Bikin Bos Nottingham Forest Marah Besar
🇮🇹👏 2nd tier of Italian football... Sampdoria's atmosphere is special. 💙❤️
— EuroFoot (@eurofootcom) May 12, 2025
This is their support in a difficult situation (currently 16th in Serie B, battling against relegation). pic.twitter.com/Cvi8b8uQne
Pada pertandingan lain, Salernitana menang 2-0 atas Cittadella dan Frosinone menang 1-0 lawan Sassuolo. Frosinone ada di posisi ke-16 dan Salernitana (posisi ke-17). Kedua tim akan menjalani pertandingan play-off untuk memastikan bertahan di Serie B atau degradasi ke Serie C.

Degradasi ini menjadi yang terburuk dalam sejarah klub. Sampdoria sempat dikenal sebagai salah satu klub besar Italia dan Eropa. Mereka masuk anggota Il Sette Magnifico alias “Tujuh yang Terhebat”. Itu karena prestasi mereka di masa lalu.
Tercatat, Sampdoria sempat menjadi juara Serie A 1990/1991 dan empat Coppa Italia (1984/1985, 1987/1988, 1988/1989, 1993/1994). Mereka juga menjadi runner-up Liga Champions 1991/1992 setelah dikalahkan Barcelona di Wembley. Sebelumnya, mereka menjuarai Piala Winners 1989/1990 dan runner-up Piala Super Eropa 1990.

Pada masa itu, Sampdoria punya banyak sekali bintang. Roberto Mancini, Gianluca Vialli, Pietro Vierchowod, hingga Gianluca Pagliuca. Pemain-pemain legendaris lain seperti Ruud Gullit, Enrico Chiesa, Vladimir Jugovic, atau Walter Zenga juga sempat membela klub dari Genoa itu.
Sampdoria juga sempat sangat populer di Indonesia karena menampung sejumlah pemain muda Garuda untuk berlatih dan trial. Dua di antaranya Kurniawan dan Kurnia Sandi.
Baca Juga
Marc Cucurella: Lolos Liga Champions Dulu, Baru Final Liga Konferensi Europa!
Legendary Italian club Sampdoria will be playing in the Italian THIRD-TIER next season after being relegated from Serie B, collecting only 41 points in 38 matches this season ⬇️
— CBS Sports Golazo ⚽️ (@CBSSportsGolazo) May 13, 2025
They were in the Europa League only ten seasons ago 😢 pic.twitter.com/vvP63kTIsn

