Jalani Duel Nostalgia, Mikel Arteta Kenang Momen Gabung PSG di Usia 18 Tahun
LONDON, investortrust.id – Pelatih Arsenal Mikel Arteta akan menjalani pertandingan nostalgia melawan Paris Saint-Germain (PSG). Nakhoda asal Spanyol punya banyak kisah tak terlupakan saat gabung Les Parisiens pada usia 18 tahun selama 18 bulan.
Mikel Arteta masih berusia 18 tahun ketika dunianya berubah drastis setelah satu panggilan telepon tak terduga yang memerintahkan dirinya berkemas dan berangkat ke Paris. Saat itu, Januari 2001. Itu terjadi setelah empat tahun di akademi sepak bola terkenal di Barcelona, La Masia.
Ketika itu, karier gelandang muda Mikel Arteta berada di persimpangan jalan. Jalannya menuju tim utama Barcelona menjadi sangat padat setelah Emmanuel Petit datang dari Arsenal untuk bergabung dengan pemain internasional mapan seperti Pep Guardiola, Luis Enrique, Phillip Cocu, Ivan De la Pena, dan Jari Litmanen.
Baca Juga
Setelah Liverpool dan Aston Villa, Khvicha Kvaratskhelia Siap Kalahkan Arsenal

Di sisi lain, anak-anak muda dengan prospek cemerlang macam Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Simao Sabrosa, Gerard Lopez, Gabri, hingga Boudewijn Zenden antre menunggu giliran.
Dalam situasi seperti itu, bos PSG Luis Fernandez menelepon Mikel Arteta. “Itu menakutkan. Begitu juga keluarga saya. Kami berada di Barcelona ketika mendapat panggilan telepon: ‘Kamu harus berkemas dan terbang ke Paris, sekarang’. Saya berusia 18 tahun, belum pernah bermain sepak bola profesional,” kata Mikel Arteta, di situs resmi Arsenal.
“Luis Fernandez adalah orang yang percaya kepada saya. Itu yang anda butuhkan, seseorang yang memberi anda kesempatan dan dikelilingi orang-orang tepat. Mereka melindungi saya seperti anak sendiri. Itu adalah lingkungan sempurna,” tambah Mikel Arteta.

Mikel Arteta bermain di PSG pada waktu yang sama saat Mauricio Pochettino direkrut dari Espanyol. Hingga detik ini, keduanya menjalin persahabatan yang erat. “Dia salah satu yang paling berpengaruh pada cara main saya,” ucap Mikel Arteta.
Mikel Arteta menjadi anggota termuda PSG saat itu. Tugasnya menjadi lebih sulit karena kendala bahasa. Tapi, Luiz Fernandes tidak khawatir. Dia menjalani debut di Coupe de France saat PSG kalah dari Auxerre. Kemudian, dia tampil di San Siro melawan AC Milan dalam Liga Champions.
“Saya berada di terowongan dan melihat Maldini, Pirlo, Shevchenko. Saya seperti: ‘Benarkah?’ Saya benar-benar dilempar ke singa. Tapi, ternyata itu adalah pertandingan yang sangat bagus, yang sangat saya nikmati. Itu adalah malam yang luar biasa,” ungkap Mikel Arteta.

Sekarang, 24 tahun kemudian, Mikel Arteta akan memimpin Arsenal melawan PSG di Liga Champions. Meski hanya 18 bulan bermukim di Parc des Princes, Mikel Arteta mengaku selalu mengenangnya.
“Itu adalah platform berbagi pengalaman di klub sebesar itu dan kota yang mungkin merupakan kota terindah di Eropa. Itu adalah pengalaman yang akan selalu saya ingat, bersama rekan setim yang membentuk jati diri saya sebagai pemain, dan menyalakan sesuatu dalam diri saya untuk menjadi pelatih,” pungkas Mikel Arteta.
Baca Juga
Ikuti Jejak Jose Mourinho, Arne Slot Jadi Pelatih Juara Liga Premier di Musim Perdana
Mikel Arteta and Ronaldinho at PSG pic.twitter.com/kExViQsVte
— Paa Manuel (@PaamanuelUtd_) October 7, 2024

