Mendarat di Akmil Magelang, Presiden Macron Dan Prabowo Terbang Pakai Helikopter Leonardo AW189 ‘P-7001’ dari YIA
Yogyakarta, investortrust.id – Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Presiden Prabowo Subianto hari ini tiba di Akademi Militer Magelang setelah terbang dari Lanud Halim Perdana Kusuma menuju Bandara NYIA di Kulonprogo, Yogyakarta. Dari NYIA Kulonprogo, tidak lewat jalan darat namun langsung terbang dengan helikopter VVIP/Kepresidenan jenis baru, yakni Leonardo AW189 dengan nomer pada ekor P-7001.
Dari pantauan melalui Youtube Sekretariat Presiden, helikopter VVIP Kepresidenan itu dibalur livery warna putih dengan striping merah, take-off dari kawasan bandara NYIA Kulonprogo menuju Kampus Akmil di Magelang. Setelah dari Akmil Magelang, Presiden Macron juga akan singgah ke Candi Borobudur, sebelum nantinya mengakhiri kunjungan dan berlanjut menuju Singapura.
Belum ada keterangan resmi, namun helikopter yang ditumpangi Presiden Macron dan Prabowo dari anatominya merujuk pada Leonardo AW189, dengan nomer pada ekor P-7001, maka ada kesesuaian dengan identitas helikopter milik Polisi Udara, yang telah dikonversi sebagai helikopter angkut VVIP dengan cat yang diganti seperti yang dikutip dari situs Indomiliter.
Leonardo AW189 adalah helikopter multirole kelas menengah buatan Leonardo Helicopters (dulu AgustaWestland, Italia). Helikopter ini dirancang terutama untuk operasi jarak jauh dan lepas pantai (offshore), namun juga digunakan untuk misi SAR (Search and Rescue), VIP transport, dan misi militer ringan.
Helikopter ini tampil perdana di Paris Airshow 2011 dengan prototipe pertamanya, sementara penerbangan pertamanya dilakukan pada 21 Desember 2011. Pada tahun 2014, AW189 mulai disertifikasi oleh EASA (European Union Aviation Safety Agency) dan kemudian diikuti dengan sertifikasi FAA dan otoritas penerbangan lainnya.
AW189 menyediakan sistem avionik digital penuh (full-glass cockpit dengan sistem digital) dan desain modular untuk kemudahan perawatan. Selain itu, AW189 termasuk tipe heavy-class, tetapi lebih ekonomis dibanding helikopter berat konvensional seperti H225 lansiran Airbus Helicopter. Di samping itu, AW189 adalah salah satu helikopter pertama yang menawarkan konfigurasi SAR otomatis dan long-range sebagai standar.
Leonardo AW189 diawaki dua orang (pilot dan kopilot) dengan kapasitas antara 16-19 penumpang atau 10-12 pasukan bersenjata lengkap. AW189 mampu mencapai kecepatan maksimum 313 km/h (169 knot) dengan jantung yang ditenagai 2 mesin General Electric CT7-2E1 turboshaft dan bisa menempuh jarak maksimum 930 km dengan endurance terbang sekitar 5 jam (tergantung konfigurasi. Dengan dukungan teknologi One Engine Inoperative (OEI), mesin dirancang untuk adaptif dalam beragam kondisi ektrim. Kemampuan hovering yang baik juga menjadi daya pikat AW139 sebagai heli tempur yang tangguh.
Berat maksimum yang disarankan saat tinggal landas adalah 8,3 ton. Bersaing di kelas yang sama dengan Black Hawk dan Caracal, AW139M mampu mendukung berbagai misi, mulai dari surveillance, utility, troop transport, special force insertion, medevac (medical evacuation), Combat SAR, command & control, dan fire support (bantuan tembakkan) hingga menjadi kendaraan VVIP. Tidak berbeda dengan dua pesaingnya, AW139M sudah menggunakan lima bilah baling-baling utama (main rotor blade).

