Gelar Upacara Kenegaraan, Prabowo Sambut PM China Li Qiang di Istana Merdeka
JAKARTA, investortrust.id - Presiden Prabowo Subianto menyambut Perdana Menteri (PM) China Li Qiang di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (25/5/2025). Upacara penyambutan digelar secara kenegaraan dengan melibatkan pasukan berkuda dan motoris Polisi Militer.
PM China Li Qiang tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 10.00 WIB dengan diiringi pasukan berkuda dan motoris Polisi Militer. Kehadiran iring-iringan PM Li Qiang disambut jajar kehormatan dan ratusan pelajar sekolah dasar (SD) dan sekolah dasar pertama (SMP) yang mengibarkan bendera Indonesia dan China.
Baca Juga
Prabowo: Indonesia dan China Dapat Jadi Tonggak Stabilitas dan Kemakmuran Asia
Presiden Prabowo yang telah menunggu langsung menyambut PM Li setibanya di pelataran Istana Merdeka. Kedua pemimpin bersalaman dan melangkah untuk mengikuti prosesi upacara kenegaraan.
Upacara kenegaraan diawali dengan dikumandangkannya lagu kebangsaan China yang dilanjutkan dengan lagu "Indonesia Raya". Dentuman meriam sebanyak 21 kali turut mengiringi lagu kebangsaan kedua negara sebagai tanda kehormatan kunjungan resmi PM Li.
Prabowo dan PM China kemudian melakukan inspeksi pasukan kehormatan yang berbaris rapi di halaman Istana Merdeka. Setelah itu, kedua pemimpin memperkenalkan delegasi dari masing-masing negara sebelum melanjutkan agenda di dalam Istana Merdeka.
Delegasi Indonesia yang turut mendampingi Prabowo menyambut PM Li Qiang, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dan Menteri Investasi dan Hilirisasi/ BKPM Rosan Roeslani. Hadir juga Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Armanatha Nassir, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, dan Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun.
Presiden Prabowo dan PM Li Qiang kemudian memasuki Ruang Kredensial untuk melakukan sesi foto serta mengisi dan menandatangani buku tamu kenegaraan sebagai simbol persahabatan kedua negara. Selanjutnya, keduanya melangsungkan pertemuan bilateral dalam kerangka annual leaders meeting Indonesia-China.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana mengatakan, setelah rangkaian upacara penyambutan, Presiden Prabowo dan PM Li Qiang akan melakukan pertemuan tête-à-tête dan pertemuan bilateral bersama dengan delegasi masing-masing negara. Kedua pemimpin rencananya akan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman kedua negara.
"Dilanjutkan dengan penyampaian keterangan pers bersama terkait sejumlah poin pembahasan yang telah dibicarakan pada saat pertemuan,” kata Yusuf dalam keterangannya.
Sebelum penyambutan di Istana Merdeka, Presiden Prabowo dan PM Li Qiang menghadiri Indonesia-China Business Reception yang digelar Kadin Indonesia di Shangri-La Hotel, Jakarta, Sabtu (24/5/2025). Acara itu turut dihadiri Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie dan ratusan pengusaha dari kedua negara.
Dalam sambutannya, Prabowo menyatakan China merupakan mitra dagang terbesar bagi Indonesia. Nilai perdagangan kedua negara mencapai US$ 130 miliar tiap tahunnya.
"Saudara-saudara sekalian, Yang Mulia PM Li, hadirin sekalian, saat ini Tiongkok adalah mitra dagang kita yang terbesar. Perdagangan kita sudah melebihi US$ 130 miliar tiap tahun," kata Prabowo.
Tak hanya mitra dagang terbesar, Prabowo menyatakan, China merupakan mitra yang sangat penting dalam pembangunan industri dan teknologi Indonesia. Perusahaan asal China telah menggarap berbagai proyek besar dan berhasil di Indonesia. Beberapa di antaranya, kereta api cepat Jakarta-Bandung, kawasan industri, hilirisasi nikel serta pembangunan berbagai proyek-proyek industri dan teknologi lainnya.
Sementara itu, Li Qiang menyampaikan kerja sama perdagangan bilateral antara Tiongkok dan Indonesia terus berkembang baik dari sisi volume maupun kualitas. Salah satu buktinya adalah China yang telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama bertahun-tahun berturut-turut.
“Kerja sama perdagangan bilateral antara China dan Indonesia terus berkembang baik dari sisi volume maupun kualitas. China telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama bertahun-tahun berturut-turut. Pada tahun 2024, nilai perdagangan antara kedua negara telah mencapai US$ 147,8 miliar, lebih dari dua kali lipat dibandingkan 12 tahun yang lalu,” ujarnya.
Baca Juga
PM Li Qiang: China Siap Berbagi Pertumbuhan dan Peluang Pembangunan dengan Indonesia
Ia menyebut sejumlah produk-produk khas Indonesia sangat disukai oleh publik di China, seperti sarang burung walet, kopi, dan buah-buahan tropis.
Bukti berkualitasnya hubungan bilateral dua negara juga salah satunya terlihat dari investasi langsung dari China juga mengalami pertumbuhan pesat. China, kata Li Qiang, telah menjadi salah satu dari tiga sumber investasi terbesar di Indonesia selama sembilan tahun berturut-turut.

