main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. international

Lockheed Martin Semangat Tawarkan F-16 Viper ke Filipina, F-16 Indonesia Juga Akan di-Upgrade

 

 

Jakarta, investortrust.id – Produsen pesawat tempur terkemuka AS, Lockheed Martin baru-baru ini terus memepet dan meningkatkan komunikasinya dengan pihak Angkatan Bersenjata Filipina perihal proposal jet tempur F-16 Block 70 “Viper” untuk program Multi-Role Fighter (MRF) Angkatan Udara Filipina (PAF). 

 

Untuk memenuhi MRF AU Filipina tersebut, Lockheed Martin mengonfirmasi bahwa dalam proposal yang diajukan, pesawat F-16 Block 70 yang diusulkan akan dilengkapi dengan Tangki Bahan Bakar Konformal (CFT), yang secara signifikan memperluas jangkauan operasional dengan mengesampingkan pengisian bahan bakar udara. Dengan CFT, F-16 yang ditawarkan Lockheed Martin memiliki keunggulan untuk misi jarak jauh di atas Laut China Selatan dibandingkan pesaing utamanya, JAS-39E/F Gripen buatan Swedia.

 

Di bawah mekanisme Penjualan Militer Asing (FMS), yang bernilai sekitar USD 5,58 miliar Departemen Luar Negeri AS secara resmi menyetujui potensi penjualan dua puluh unit jet tempur F-16 Block 70/72 ke Filipina pada tanggal 1 April 2025 di mana kemudian Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA) memberi tahu Kongres AS dan disusul periode peninjauan selama 30 hari sebagai prosedur standar.

 

 

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1743728921/investortrust-bucket/images/1743728922522.webp
F-16 Viper Block 70/72 melakukan demonstrasi manuver akrobatik pada Singapore Air Show di Singapura, 2012. Foto: Lockheed 

 

 

 

Menariknya, pengumuman dari Departemen Luar Negeri AS itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan regional di sekitar Laut China Selatan dan Taiwan, dan secara langsung mencerminkan kerjasama pertahanan AS-Filipina yang semakin erat. Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth pada kunjungan baru-baru ini ke Manila menyatakan bahwa Amerika Serikat berkomitmen untuk "membangun kembali upaya preventif di Indo-Pasifik," dengan mengutip meningkatnya ketegasan terhadap China. 

 

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina Jenderal Romeo Brawner juga menggarisbawahi bahwa setiap konflik antara China dan Taiwan pasti akan melibatkan Filipina, hal ini mendorong urgensi untuk memodernisasi kemampuan militer Filipina. Paket yang diusulkan oleh Lockheed Martin mencakup enam belas pesawat F-16C kursi tunggal dan empat pesawat F-16D kursi ganda dari varian Block 70/72, yang ditenagai oleh mesin General Electric F110-GE-129D atau Pratt & Whitney F100-PW-229. 

 

 

Viper Yang Ditawarkan Ke Filipina Cukup Galak

Penjualan tersebut juga mencakup berbagai sistem senjata di dalam pesawat: radar aktif AN/APG-83 AESA, canon M61A1 20 mm, navigasi GPS/INS dengan enkripsi M-Code, radio taktis MIDS-JTRS, Sniper Advanced Targeting Pod, sistem peperangan elektronik AN/ALQ-254 Viper Shield, dan berbagai amunisi termasuk 112 unit misil udara-ke-udara jarak sedang AIM-120C-8 AMRAAM, 40 unit misil udara-ke-udara jarak dekat AIM-9X Block II Sidewinder, 36 Bom Diameter Kecil GBU-39/B, kit JDAM, dan bom berpemandu laser Paveway II untuk menghajar sasaran di darat.

 

F-16 Block 70/72, atau disebut juga F-16 Viper, adalah konfigurasi paling canggih dari pesawat tempur multiperan yang terlaris di dunia. Sebuah radar aktif AN/APG-83 SABR AESA yang disematkan di hidung Viper, membuatnya mampu mengendus dan melacak target lebih dari satu secara simultan dan bersamaan. Tak hanya itu, pemetaan resolusi tinggi di lingkungan elektromagnetik yang padat membuat Viper seperti ular ganas di udara yang mampu mendeteksi lawan dengan pandangan yang jernih. Performa deteksinya sebanding dengan radar pesawat tempur generasi kelima yang terintegrasi mulus dengan sistem penargetan internal dan maupun berbagi informasi secara eksternal.

 

Automatic Ground Collision Avoidance System (Auto-GCAS) membuat Viper dapat menghindar saat dogfight dan juga terbukti efektif mencegah insiden saat bermanuver pada latihan secara internal. Masuk ke dalam kokpit Viper, akan terhampar dashboard digital modern dengan layar pusat beresolusi tinggi, sistem komunikasi digital terenkripsi, rangkaian sensor IRST (Infrared Search and Track), dan penangkal peperangan elektronik generasi termutakhir. 

 

F-16V dapat terbang dengan kecepatan melebihi Mach 2, dengan radius taktis 580 km dan jangkauan feri maksimum 3.900 km dengan tangki bahan bakar eksternal di bawah sayap. Viper masih tetap lincaha sampai batas 9g. Viper juga mampu lepas landas dengan beban maksimum hingga 21 ton, menyediakan banyak pilihan untuk berbagai misi seperti operasi serangan darat, peperangan udara-ke-udara maupun anti kapal permukaan.

 

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1743728851/investortrust-bucket/images/1743728849712.jpg
F-16 Viper Block 70/72 dengan conformal fuel tank yang nampak menonjol dan berada di kanan kiri badan pesawat (fuselage), menambah jangkauan daya tempur. Foto: Lockheed

 

 

 

 

Lockheed Martin Juga Tawarkan Paket Lain

Tak hanya unit pesawat dan sistem pendukungnya, Lockheed Martin juga telah merinci kerjasama beberapa komponen dengan industri Filipina dan transfer teknologi menjadi bagian dari proposal kepada Filipina. Termasuk di dalamnya adalah pelatihan untuk perawatan dan perbaikan ringan tingkat komponen dan peluang untuk mendirikan pusat inovasi F-16V seperti yang dilakukan pada Pusat Inovasi dan Solusi Keamanan di Abu Dhabi. 

 

Paket ini diharapkan dapat mengembangkan sektor kedirgantaraan Filipina  yang melibatkan kerjasama antara militer, lembaga akademik dan teknisi lokal pada program pelatihan, beasiswa di bidang teknik kedirgantaraan, dan proyek penelitian bersama.

 

Di sisi diplomatik, Jess Koloini, Direktur Pengembangan Bisnis di Lockheed Martin Integrated Fighter Group, mengindikasikan bahwa negosiasi antara pemerintah AS dan Filipina sedang berlangsung untuk menyelesaikan ketentuan perjanjian, khususnya mengenai pembiayaan. Ia menyatakan keyakinannya untuk mencapai kemajuan pada akhir tahun 2025, dengan mencatat bahwa kedua pemerintah bekerja sama dengan baik untuk mencapai kesepakatan.

 

Saat ini, 3.100 F-16 beroperasi secara global, termasuk sekitar 500 di kawasan ASEAN. Negara-negara seperti Bahrain, Taiwan, Yunani, Slowakia, dan Bulgaria telah mengakuisisi atau meningkatkan armada mereka ke konfigurasi Block 70/72. 

 

Mengintegrasikan Filipina ke dalam jaringan ini, menurut Lockheed Martin, akan memperkuat interoperabilitas regional, yang telah dicontohkan oleh latihan gabungan seperti Balikatan dan Cope Thunder yang diadakan di wilayah Filipina. Seperti diketahui, Angkatan Udara Filipina telah mengoperasikan jet tempur latih/serang ringan TA-50 Golden Eagle yang memiliki kemiripan dengan F-16 Fighting Falcon sehingga akuisisi F-16 Viper diyakini akan berjalan mulus karena para pilot AU Filipina telah terbiasa dengan sistem TA-50 Golden Eagle.

 

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1747810217/investortrust-bucket/images/1747810221431.jpg
Deretan F-16 C/D Fighting Falcon milik TNI AU yang dibeli pada tahun 2014. Foto: Dok. TNI AU

 

 

 

Sementara itu di dalam negeri, TNI AU akan memodernisasi F-16C/D miliknya bekerja sama dengan Perusahaan asal Turki, Aselsan. Sebelumnya, 10 unit F-16 AM/BM yang dibeli pada tahun 1989 telah dan sedang menjalani program retrofit upgrade F-16 AB Block 15 Falcon Star eMLU oleh Skuadron Teknik 042 Lanud Iswahjudi Madiun. 

 

Upgrade 10 unit F-16 AM/BM tersebut meningkatkan usia pakai dan kemampuan tempur. Meski belum dibekali radar aktif AESA, F-16AM/BM yang telah beroperasi selama 30 tahun ini mampu meluncurkan misil BVR jarak jauh, AIM-120 AMRAAM dan AIM-9 Sidewinder versi terbaru. Penguatan struktur airframe F-16 AM/BM mendongkrak service life time hingga 12.000 jam. 

 

 

Rencana Upgrade Fighting Falcon TNI AU 

Sedangkan rencana peningkatan F-16C/D TNI AU yang dibeli dari AS pada tahun 2014 akan dilakukan oleh Aselsan Turkiye karena meliputi program yang lebih canggih dan rumit seperti penggantian seluruh kokpit dan HUD, avionik, radar AESA dan sistem peperangan elektronik.

 

Tercatat Angkatan Udara Turkiye mengoperasikan 243 jet tempur F-16, menjadikannya sebagai negara operator Fighting Falcon terbesar kedua setelah Amerika Serikat dan menjadikan AU Turki saat ini begitu bergantung kepada AS. Sebagai tulang punggung kekuatan udara, saat ini AU Turkiye mengoperasikan 43 unit F-16 C/D Block 30, 117 unit Block 40, dan 110 unit Block 50.

 

Program modernisasi F-16 AU Turkiye ini bernama ÖZGÜR yang sebelumnya hanya berfokus pada pengembangan komputer saat ini berkembang menjadi dua fase yang terpisah dan mencakup sebuah sistem avionik baru yang rumit. Pada awal tahun 2023 Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui penjualan beberapa perlengkapan modernisasi yang selama ini diminta oleh Turkiye dan akan dikerjakan oleh Perusahaan Pertahanan Dalam Negeri Turkiye, Aselsan. 

 

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1747810544/investortrust-bucket/images/1747810548849.jpg
F-16 Angkatan Udara Turkiye dengan livery digital yang telah mengalami upgrade dengan program Ozgur. Foto: Turkiye MoD

 

 

Paket penjualan kit modernisasi Link-16 Tactical Data Link (TDL) system, atau dikenal juga sebagai “multiple information distribution system” kepada Turkiye untuk memodernisasi kemampuan komunikasi jet tempur F-16 milik AU Turkiye. Dikutip dari thedefensepost.com (22/5/2023), kesempatan emas atas restu dari AS ini langsung mendapat respon cepat, Turkish Aerospace Industries (TAI) menjadi konsorsium yang menangani upgrade armada F-16 Turki di bawah proyek ÖZGÜR.

 

AU Turkiye telah dan akan meningkatkan 30-35 unit F-16 Block 30 di bawah fase pertama proyek, diikuti oleh F-16 Block 40 dan 50 di fase berikutnya. Upgrade F-16 C/D TNI AU diharapkan akan mencakup pembaruan pada sistem elektro-optik dan avionik, komputer misi nasional (national mission computer), dan perangkat lunak penerbangan operasional. Pembaruan tambahan juga mencakup sistem identifikasi teman-musuh (Identification Friend or Foe-IFF), inertial navigation systems, interface blinding units, helmet integrated aiming systems, center cockpit indicator dan color multifunction displays – yang sebagian besar akan dipasok oleh industri dalam negeri Turkiye.

 

Upgrade F-16 dalam proyek Ozgur diharapkan dapat meningkatkan jam terbang pesawat dari 8.000 menjadi 12.000 jam. Dengan pengalaman Aselsan tersebut, TNI AU berharap upgrade F-16 C/D dapat membuat kesiapan tempur TNI AU meningkat.

 

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1747810294/investortrust-bucket/images/1747810294372.jpg
Proyeksi pengembangan F-16 C/D TNI AU pada proyek Ozgur yang akan dilakukan oleh Aselsan Turkiye. Foto: Dok. Aselsan

 

 

BERITA TERKAIT

  • Lockheed Martin Semangat Tawarkan F-16 Viper ke Filipina, F-16 Indonesia Juga Akan di-Upgrade

    21/05/2025, 06.56 WIB
  • Telin dan Radius Perkuat Kolaborasi untuk Tingkatkan Konektivitas Digital di Filipina dan Wilayah Sekitarnya

    20/05/2025, 11.13 WIB
  • Tinggalkan Aprilia? Juara Dunia MotoGP 2024 Jorge Martin Akhirnya Buka Suara

    29/05/2025, 12.43 WIB
  • Marco Bezzecchi Juara MotoGP Inggris, Aprilia Beri Sinyal untuk Jorge Martin

    25/05/2025, 15.46 WIB
  • Alex Marquez Tolak Disamakan dengan Jorge Martin Musim Lalu

    01/05/2025, 08.13 WIB

ARTIKEL POPULER

  • Ecentio Tumbler Navy Selling
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATEDssss