13 Emiten Bersaing Ketat Merebut ‘Best Investortrust Companies 2025’
JAKARTA, investortrust.id – Sebanyak 13 emiten berhasil masuk babak final sebagai nominator untuk memperebutkan predikat Best Investortrust Companies 2025. Malam penganugerahan emiten terbaik versi investortrust.id ini rencananya digelar pada 27 Mei 2025 di The Sultan Hotel Jakarta.
The Best Investortrust Companies 2025 dengan tema “Powering Ahead: Navigating Turbulent Global and Local Chift” ini merupakan ajang penghargaan tahunan yang digagas oleh Investortrust untuk mengapresiasi emiten-emiten terbaik di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penghargaan The Best Investortrust Companies 2025 tak hanya menyoroti sejumlah emiten yang menunjukkan kinerja keuangan dan operasional yang solid, tetapi mencerminkan tata kelola yang baik, keterbukaan informasi, serta konsistensi dalammenciptakan nilai bagi pemegang saham.

Adapun 13 nominator yang ditetapkan telah melalui sejumlah tahapan penilaian dan penjurian ketat, sampai akhirnya terpilih sebagai nominasi emiten terbaik tahun 2025. Beberapa emiten yang masuk nominator tersebut terdiri atas PT Cisarua Mountain Dairy Tb (CMRY), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Mitra Keluarga KaryasehatT bk (MIKA), dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL).
Nominasi emiten lainnya adalah PT PAM Mineral Tbk (NICL), PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS), PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA), PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG), PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR), PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), dan PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS).
Nominasi emiten terbaik terdiri atas tiga kategori kapitalisasi pasar, yaitu sebanyak 6 nominasi emiten dengan kapitalisasi di atas Rp 25 triliun (big cap), kemudian 4 nominasi emiten berkapitalisasi pasar Rp 5 triliun hingga Rp 25 triliun (middle cap), serta 3 nominasi emiten berkapitalisasi pasar di bawah Rp 5 triliun (small cap).
Selanjutnya, Dewan Juri akan menetapkan 6 peraih singgasana terhormat Best Investortrust Companies 2025. Sedangkan nominasi yang tersingkir di babak final mendapat kehormatan sebagai juara sektor.
Penilaian babak final dilakukan Dewan Juri Investortrust Emiten Awards 2025 dengan melakukan wawancara langsung terhadap manajemen 13 emiten yang masuk sebagai nominator. Proses wawancara ini berlangsung sejak 9 Mei 2025 hingga 16 Mei 2025.
Ketua Tim Juri Best Investortrust Companies 2024, Prof Roy Sembel yang merupakan Guru Besar Besar IPMI Business School menjelaskan, pada proses wawancara, Dewan Juri meminta penjelasan lebih dalam terkait berbagai strategi dan langkah perusahaan dalam mendorong pertumbuhan kinerja, terutama di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global.
“Kami juga menggali strategi perseroan untuk mengoptimalkan peluang di tengah tantangan global perang dagang tahun 2025,” urai Roy Sembel di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pendalaman materi tersebut sesuai dengan tema acara Best Investortrust Companies 2025, yaitu “Powering Ahead: Navigating Turbulent Global and Local Chift.” Tidak kalah penting, Dewan Juri menurut Roy juga concern pada upaya, serta hasil yang telah dicapai Perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip Environment, Social & Government (ESG).
Pertanyaan-pertanyaan mendalam dan kritis yang dilayangkan juri saat wawancara penjurian di babak final menggambarkan kepakaran para anggota Tim Juri Best Investortrust Companies 2025 di bidang masing-masing.
Sebagai catatan, tahun ini Best Investortrust Companies 2024 melibatkan 7 juri yang merupakan para pakar di bidang keuangan, investasi dan pasar modal, yaitu Prof Roy Sembel sebagai Ketua Dewan Juri dan Pemimpin Redaksi Investortrust.id Primus Dorimulu bertindak sebagai Sekretaris Dewan Juri. Sedangkan anggota juri masing-masing terdiri dari, Prof Sidharta Utama yang merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.
Kemudian, Head of Portofolio Analytical Group PT Bahana TCW Investment Budi Hikmat, Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Lily Widjaja, Chairman, dan Founder And Chief Executive Partner RSM Indonesia Amir Abadi Jusuf, serta Dosen Pasca Sarjana Universitas Indonesia dan Universitas Muhammadiya Prof Dr Hamka Modal Suheri.
Mekanisme Penjurian
Penjurian final dalam bentuk wawancara merupakan tahapan penting bagi Dewan Juri dalam menentukan emiten terbaik. Karena itu, juri memberikan bobot penilaian 25% untuk tahapan wawancara.
Namun tahapan penilaian lain juga sangat menentukan adalah hasil polling dengan melibatkan pelaku pasar seperti analis, manajer investasi, hingga investor institusi dan individu untuk turut memberikan penilaian dari masing-masing nominator.
“Panilaian pelaku pasar juga cukup penting agar dalam penentuan pemenang makin objektif dan diterima pelaku pasar,” urai Roy Sembel.
Baca Juga
10 Emiten Bersaing Meraih Predikat ‘Best Investortrust Companies 2024’
Tahapan penyebaran angket kepada pelaku pasar ini dilakukan selama dua pekan, sejak awal Mei 2025 hingga pekan keempat Mei 2024. Hasil polling ini diberi bobot penilaian 25%. Sementara bobot paling tinggi diberikan untuk penilaian kinerja fundamental dan teknikal emiten dengan porsi 50%.
Sebelum tahapan wawancara dan penyebaran angket, proses penilaian Best Investortrust Companies 2024 dimulai sejak akhir Maret 2024, diawali dengan menghimpun dan menginput laporan keuangan audited tahun buku 2024 yang dipublikasikan emiten. Pendataan ini dilakukan oleh Tim Litbang Investortrust.id.
Setelah data terkumpul, Tim Juri melakukan rapat perdana untuk menentukan tema pemeringkatan, seleksi awal dan kriteria pemeringkatan.

Untuk seleksi awal, Dewan Juri menetapkan 8 kriteria, yaitu: 1. Laporan keuangan 2024 tepat waktu (selambatnya 31 Maret 2024), 2. Emiten yang tercatat di BEI sebelum tahun 2024. 3. Tidak memperoleh opini disclaimer dari akuntan publik, 4. Tidak menderita rugi operasional dan rugi bersih tahun 2024, 5. Memiliki ekuitas tak kurang dari Rp 250 miliar.
Selanjutnya, 6. Tergolong saham aktif diperdagangankan. 7. Memiliki ekuitas positif 2 tahun terakhir dan 8. Memiliki kapitalisasi pasar tak kurang dari Rp 100 miliar tahun buku Desember.
Sebagai catatan, hanya emiten-emiten yang memenuhi 8 kriteria tersebut yang berhak masuk dalam tahap perhitungan pemeringkatan. Berdasarkan hasil seleksi dari 942 emiten yang tercatat di BEI, tim juri mendapatkan hanya 322 emiten yang lolos seleksi tahap awal. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan emiten yang lolos seleksi awal pada Best Company Investortrust 2024 sebanyak 266 emiten.
Adapun proses pemeringkatan Dewan Juri menggunakan sebanyak 8 kriteria kuntitatif, yaitu pertama, return satu tahun: Hasil yang diperoleh pemegang saham selama setahun dari capital gain dan dividend yield.

Kedua . Volatilitas return: diukur dengan standar deviasi return mingguan. Ketiga, Likuiditas saham adalah likuiditas saham yang dimaksud adalah perbandingan volume transaksi dikaitkan dengan frekuensi transaksi dan jumlah hari perdagangan di bursa.
Keempat. Pertumbuhan penjualan 3 tahun, yaitu pertumbuhan penjualan rata-rata tahunan selama 3 tahun terakhir (dalam persen). Kelima, Pertumbuhan Laba operasi 3 tahun adalah pertumbuhan laba operasi rata-rata tahunan selama 3 tahun terakhir.
Keenam, Net operating margin: Perbandingan laba usaha dengan penjualan bersih yang diperoleh. Ketujuh, asset turn over (ATO): Perbandingan antara penjualan bersih dengan aset. Aset yang digunakan adalah rata-rata aset tahun 2023-2024, terakhir ke delapan Return on equity (ROE), yaitu Perbandingan antara laba bersih dengan ekuitas. Ekuitas yang digunakan rata-rata ekuitas tahun 2023-2024.
37 Pemenang
Proses pemeringkatan dengan menggunakan 8 kriteria fundamental dan teknikal akan memunculkan 13 emiten terbaik sebagai nominasi The Best Six Investortrust Companies 2025. Dari 13 emiten tersebut akan dipilih empat emiten pemenang The Best Six Investortrust Companies kategori big cap, satu emiten The Best Six Investortrust Companies kategori medium cap, dan satu emiten The Best Six Investortrust Companies kategori small cap.
The Best Investortrust Companies 2025 juga menetapkan sectoral excellence berdasarkan perhitungan kinerja fundamental dan teknikal untuk 11 sektor saham. Masing-masing sektor hanya dipilih 2 pemenang. Sektor-sektor tersebut terdiri atas Bahan Baku, Barang Konsumsi Non Primer, Barang Konsumsi Primer, Energi, Infrastruktur, Kesehatan, Keuangan. Kemudian juara sektor Perindustrian, Properti dan Real Estate, Teknologi serta Transportasi & Logistik.
Pada ajang pemeringkatan emiten kali ini, Investortrust juga memberikan special awards kepada tujuh emiten dengan tujuh kategori. Di antaranya, best asset turnover, bes return on equity, best operation income growth, best sales growth, best return, best liquidity, dan best net operation margin.


