Bank Jasa Jakarta Resmi Ganti Nama Jadi Bank Saqu Indonesia, Apa Saja yang Berubah?
JAKARTA, investortrust.id - PT Bank Jasa Jakarta resmi bertransformasi menjadi PT Bank Saqu Indonesia (Bank Saqu) guna mewujudkan masa depan perbankan digital yang lebih personal, cerdas dan relevan bagi masyarakat Indonesia.
Perubahan nama tersebut telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang tertuang dalam surat OJK nomor S-102/PB.02/2025 tanggal 21 Mei 2025 perihal perusahaan penetapan penggunaan izin usaha atau perubahan nama dari PT Bank Jasa Jakarta.
Presiden Direktur PT Bank Saqu Indonesia Leo Koesmanto mengungkapkan, perubahan ini bukan sekadar pergantian nama, tetapi juga sebuah langkah strategis yang menandai komitmen Bank Saqu untuk terus berinovasi dalam menghadirkan layanan finansial yang cerdas, relevan, dan berorientasi pada nasabah terutama di era digital saat ini.
"Sebagai bank tepercaya milik Astra Finansial dan WeLab, Bank Saqu berperan sebagai katalisator bagi solopreneur dan pelaku bisnis di Indonesia. Bank Saqu mendorong produktivitas, kesuksesan finansial, dan Bank Saqu majukan bangsa. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada Astra Finansial dan WeLab sebagai pemegang saham utama kami, yang telah diberi terima kasih atas kepercayaan dukungan dan arah-arah strategis yang telah diberikan selama proses transformasi sebelum hari ini, hingga mencapai hari ini, hingga kami sudah dipercaya oleh 2,5 juta nasabah sejak diluncurkan di penghujung tahun 2023," ujar Leo dalam acara Peresmian Transformasi PT Bank Jasa Jakarta di Catur Dharma, Menara Astra, Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Leo menjelaskan, dengan identitas baru ini, Bank Saqu mendefinisikan ulang pengalaman perbankan dengan transaksi yang mudah, keamanan yang lebih terjamin, dan solusi digital inovatif. Sebagai bagian dari Astra Financial dan WeLab, Bank Saqu menghadirkan pengalaman perbankan modern yang mudah, andal, dan mendukung pertumbuhan, dengan menjadikan hubungan yang baik sebagai dasar utama Bank Saqu.
Lebih lanjut, Leo menyebut, usai adanya transformasi ini akan ada beberapa pembaruan sistem, termasuk mobile banking dan kartu ATM yang dilakukan secara bertahap. Menurut Leo, hal ini dilakukan guna menciptakan pengalaman yang lebih aman dan praktis bagi nasabah.
Secara rinci, perubahan tidak akan berdampak pada nomor rekening maupun produk existing dari Bank Jasa Jakarta yang telah dimiliki oleh nasabah, seperti tabungan, giro, deposito dan pinjaman. Meski begitu, nasabah perlu melakukan upgrade terhadap beberapa layanan existing Bank Jasa Jakarta, seperti mobile banking, internet banking dan kartu ATM yang tidak lagi didukung oleh sistem teknologi terbaru.
"Kita sarankan pindah ke aplikasi baru yaitu Bank Saqu, dan juga aplikasi yang sudah ada kita migrasikan, tapi tidak usah khawatir semua data semua catatan keuangan dan lain-lainnya masih tetap sama dan tetap berlaku," jelas Leo.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden Direktur Astra, In-Charge Astra Financial Rudy menjelaskan, Bank Saqu hadir sebagai wujud aspirasi Astra Financial untuk menghadirkan layanan keuangan yang unggul, khususnya bagi segmen ritel dan UMKM, serta berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Aspirasi ini relevan dalam meningkatkan inklusi keuangan, mengingat hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan tingkat inklusi keuangan berada pada level 75,02% yang mengindikasikan adanya ruang untuk meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat," ucap Rudy.
Lebih jauh, Rudy melihat proyeksi Bank Indonesia atas pertumbuhan pengguna layanan bank digital sebagai peluang bagi Astra Financial untuk terus memperkuat komitmen nya melalui Bank Saqu dalam menyediakan layanan perbankan digital yang optimal bagi nasabah, mendorong
inklusi keuangan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, President and Group COO WeLab Ernest Leung mengatakan, perusahaan bangga dapat menjadi mitra Astra dalam perjalanan transformasi Bank Saqu. Melalui kolaborasi ini, kata Ernest, WeLab menghadirkan teknologi mutakhir, pemanfaatan data secara cerdas, serta pengalaman global.
"Perubahan nama ini adalah sebuah langkah dalam perjalanan inovasi dan pertumbuhan kami, namun nilai-nilai inti dalam memberikan pengalaman yang berpusat pada nasabah untuk mendorong masa depan perbankan digital yang lebih inklusif dan relevan di Indonesia tetap terjaga," imbuh Ernest.

