Cisadane Sawit Raya (CSRA) Sabet Penghargaan Transparansi Reduksi Emisi Karbon
JAKARTA, investortrust.id – PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) berhasil meraih penghargaan atas transparansi dalam upaya reduksi emisi karbon dengan kategori Company with Ruby Achievement in Emission Transparency dari PT Investortrust Indonesia Sejahtera.
Assistant Manager Marcomm CSRA Archy Sinatrya menyampaikan rasa terima kasih atas penghargaan yang diterima. Ia menyebut penghargaan ini menjadi suntikan semangat bagi perusahaan untuk terus konsisten mengurangi emisi meskipun prosesnya masih bertahap.
“Penghargaan ini buat kami itu sebagai apresiasi dan setidaknya juga ada suntikan semangat dalam konsisten menjalani atau mereduksi emisi untuk perusahaan kami sendiri,” katanya di sela-sela acara The Best Corporate Transparency & Emission Reduction Award 2025 yang diselenggarakan investortrust.id, Jakarta, Selasa (29/4/2025) malam.
Baca Juga
Korporasi Berperan Penting Dukung Pemerintah Tekan Emisi Karbon
Dalam upaya mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060, PT CSRA telah menjalankan sejumlah program unggulan yang menjadi bagian dari strategi jangka panjang. Salah satu langkah nyata yang telah dilakukan adalah pengurangan pengaplikasian pestisida melalui budidaya burung hantu Serak Jawa (Tyto alba) sebagai predator alami tikus di kebun kelapa sawit.
Selain itu, kata Archy, perusahaan telah mengurangi penggunaan pupuk anorganik dengan memanfaatkan empty fruit bunch (tandan kosong kelapa sawit) sebagai pupuk organik. Langkah ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi kesuburan tanah.
“Jadi, kita sudah menggunakan empty fruit bunch yang tadinya memang hanya sebagai biomassa atau sisa-sisa produksi yang terbuang. Itu kita terapkan sebagai pupuk organik yang kita sebar di dalam kebun,” jelasnya.
Langkah lainnya adalah penggunaan cangkang sawit sebagai bahan bakar boiler di pabrik-pabrik yang dimiliki perseroan. Penggunaan limbah ini dianggap lebih ramah lingkungan karena menghasilkan residu yang lebih sedikit dibandingkan bahan bakar konvensional.
Baca Juga
Kemenperin Godok Aturan Pembatasan Penggunaan Emisi Karbon pada 4 Sektor Ini
“Cangkang sawit itu kami gunakan untuk bahan bakar boiler di pabrik, yang mana residunya minim dibandingkan dengan bahan bakar yang lain,” ucap Archy.
Archy menambahkan, perusahaan akan terus mengembangkan inovasi baru seiring berjalannya waktu, menyesuaikan dengan kondisi internal serta regulasi pemerintah. Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini CSRA masih fokus pada pengurangan emisi di scope 1 dan scope 2, namun akan mulai mengkaji pengurangan emisi scope 3 dalam waktu dekat.
“Kami masih mengkaji untuk ke arah situ, dan mungkin bisa jadi dalam waktu dekat atau bisa jadi dalam 5–10 tahun yang akan datang. Tapi target kami nantinya sampai di 2060 kita bisa benar-benar free emission,” tuturnya.

