Emas Bersinar karena Dolar di Tengah Negosiasi AS-Tiongkok, Investor Cari Aman
CHICAGO, Investortrust.id - Harga emas naik tipis pada Senin (9/6/2025) waktu AS didukung melemahnya dolar AS karena para pelaku pasar terus mencermati putaran terakhir perundingan dagang AS-Tiongkok di London.
Harga emas di pasar spot naik 0,8% menjadi US$ 3.334,99 per ons, setelah turun ke level terendah lebih 1 minggu di awal sesi. Sementara harga emas berjangka AS
naik 0,3% menjadi US$ 3.355,6.
Adapun indeks dolar AS melemah membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar AS lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Baca Juga
Atur Ketat Kegiatan Usaha Bulion, OJK Siapkan Dewan Emas Serta Roadmap Pengembangan dan Penguatan
Pejabat senior AS dan Tiongkok bertemu di London untuk membahas tarif balasan yang diberlakukan pada produk masing-masing beserta pembatasan perdagangan lainnya. Bulan lalu, kedua pihak sepakat melakukan jeda sementara, yang memberikan sedikit kelegaan bagi investor.
“Dalam jangka pendek, jika ada hasil positif dari pertemuan tersebut, bisa berdampak negatif terhadap emas, tetapi tidak terlalu banyak,” kata Kepala Strategi Komoditas di TD Securities Bart Melek dilansir CNBC.
Dia mengatakan, pelemahan ekonomi yang ditandai kemungkinan penurunan suku bunga dan momentum hilangnya selera aset berisiko membuat orang beralih ke emas. "Tentu saja ekspektasi inflasi yang lebih tinggi,” kata Melek.
Di tempat lain, Rusia mengatakan pasukannya telah menguasai banyak wilayah di timur-tengah Ukraina, Dnipropetrovsk. Kremlin mengatakan pertempuran sebagian ditujukan untuk menciptakan zona penyangga.
Emas sebagai aset safe haven menjadi lebih menarik selama ketidakpastian geopolitik dan ekonomi. Emas juga cenderung tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah karena merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Baca Juga
Harga Emas Anjlok karena AS dan Tiongkok Berdamai? Simak Analisisnya
Investor juga menunggu data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang akan dirilis Jumat (13/5/2025) dalam upaya mengukur kesehatan ekonomi negara dan memprediksi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed).
Data akhir pekan menunjukkan bahwa bank sentral China menambahkan emas ke cadangannya pada Mei untuk bulan ketujuh berturut-turut.
Adapun harga platinum naik 3,8% menjadi US$ 1.213,88, mencapai titik tertinggi sejak Mei 2021. Sementara harga perak naik 2,3% menjadi US$ 36,78 per ons dan paladium naik 3% menjadi US$ 1.077,99.

