Kerja sama Indonesia-Prancis, Berbagi Peluang Dunia Usaha hingga Wacanakan 'Family Office'
JAKARTA, investortrust.id - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie meletakkan harapan pada kerja sama ekonomi Indonesia dengan Prancis. Harapan ini muncul karena Prancis dan Indonesia memiliki kondisi yang mirip dan dapat saling menguntungkan.
Anindya menyebut Presiden Prancis Emmanuel Macron juga sedang melakukan penyederhanaan regulasi. Kondisi ini mirip dengan target Presiden RI Prabowo Subianto mengenai deregulasi di Tanah Air.
“Presiden Macron juga menyebut tentang upaya bahwa Prancis akan memperdalam kerja sama Uni Eropa di tengah era kolaborasi,” kata Anindya, saat berpidato di Indonesia-France Business Forum, di Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Anindya menjelaskan percepatan investasi yang ingin dicapai pemerintahan Macron disambut dengan tangan terbuka di Indonesia. Salah satunya karena Indonesia kini telah memiliki sovereign wealth fund Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
“Ini akan bertumbuh di masa mendatang,” kata dia.
Baca Juga
26 Kerja sama Bisnis Indonesia-Prancis Tergurat, US$ 11 Miliar Siap Mengalir ke Indonesia
Danantara, kata Anindya, merupakan sebuah inovasi. Sebab, pengelola investasi ini akan mengurangi kekhawatiran para investor yang ingin berinvestasi di Indonesia. Danantara juga disebutkan Anindya hadir untuk menjadi mesin pertumbuhan ekonomi lokal dengan menarik investor datang. Berikutnya kerja sama ekonomi yang dijalin kedua negara akan menjadi navigasi penting pertumbuhan masing-masing kawasan.
“Indonesia sebagai saudara tertua Asean dapat menavigasi wilayah ini. Begitu pula dengan Prancis, negara dengan ekonomi terbesar kedua di Uni Eropa,” jelas dia.
Anindya menyampaikan terdapat dua sektor yang menjadi perhatian investor asal Prancis, yaitu kesehatan dan hilirisasi. Di sektor kesehatan, pemerintahan Prabowo sedang mengembangkan program cek kesehatan gratis dan makan bergizi gratis (MBG) untuk siswa se-Indonesia. “Sementara hilirisasi mineral kritis atau industrialisasi merupakan hal yang besar,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani menegaskan kerja sama ekonomi Indonesia dan Perancis mnandai hubungan penting kedua negara. Terdapat beberapa sektor yang dibahas dalam pertemuan, di antaranya energi terbarukan, pertanian, dan digital.
Shinta menyebut Indonesia dan Prancis tengah menghadapi tantangan dari ketidakpastian global dan geoekonomi dunia. Dengan adanya kerja sama ini, dunia usaha dari kedua negara diharapkan bisa membentuk semacam dewan kerja sama. “Sehingga pelaku usaha dari Perancis di Indonesia terus dapat meningkatkan atau mengembangkan usahanya di Indonesia,” ujar Shinta.
Secara spesifik, Shinta menjelaskan Apindo telah memfokuskan pada kerja sama jaringan bisnis keluarga. Jaringan bisnis keluarga tersebut berfokus pada sektor perhotelan, real estate, pertanian dan pangan, fesyen, dan manufaktur.
Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertukaran pengetahuan mengenai perencanaan tata kelola bisnis warisan keluarga. Selain itu, kerja sama juga mengangkat pilar family office sebagai pilar penting dalam menjaga hubungan finansial, filantropi antarnegara, dan investasi jangka panjang.

