Digitalisasi Permudah Produk UMKM Indonesia Tembus Pasar Mancanegara
JAKARTA, investortrust.id - Di tengah persaingan pasar yang semakin ketat, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia terus berinovasi dalam meningkatkan daya saingnya di mancanegara. Salah satu kisah sukses tersebut ditorehkan oleh satu satu bisnis usaha bernama Diary, yang ditopang oleh digitalisasi.
Diary sendiri merupakan UMKM yang bergerak di industri kosmetik atau kecantikan. Resmi beroperasi pada November 2022 lalu, bisnis usaha ini rupanya sudah berhasil menembus pasar internasional dengan mengekspor produk-produknya ke sejumlah negara.
Founder Diary, Rudianto menyebutkan, produk kecantikan yang hingga kini memiliki sekitar 60 jenis tersebut sudah mampu mengekspor ke Myanmar, Vietnam, hingga Singapura. Dari ketiga pasar luar negeri itu, Vietnam lah yang melakukan pembelian paling banyak.
Rudianto menjelaskan, Diary telah mengekspor produknya sebanyak dua kali. Setiap kali pengiriman dilakukan dengan menggunakan satu kontainer yang diperkirakan jumlah produknya mencapai 20.000 buah.
"Vietnam ini kita baru ekspor di tahun lalu ya, dan selama berjalan dia sudah ekspor kedua kali. Jadi setiap kali satu kontainer, jadi campur ya (jenis produknya)," ucap Rudianto saat berbincang di kantor Diary, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (21/5/2025).
Pencapaian UMKM Indonesia dapat berdaya saing ke mancanegara tersebut dirasakan Diary dengan adanya sebuah inovasi yang bernama digitalisasi. Dalam setahun terakhir, UMKM ini mencoba mengembangkan bisnisnya dengan fokus pada penjualan di online, salah satunya melalui platform e-commerce Shopee.
Konsistensi menggerakan digitalisasi pada lini usahanya itu pun yang berhasil mengantarkan Diary dapat mengekspor produknya ke Vietnam melalui platform Shopee Vietnam yang dilakukan melalui agen di negara tersebut.
"Karena disana kan punya agen. Jadi kita jual ke agen tunggal sana (Vietnam), agen tunggal yang nanti take talk sama orang Shopee di sana," imbuh Marketing Manager Dairy Angeline Lam yang juga ada di lokasi saat berbincang-bincang di Kantor Diary.
Baca Juga
Untuk pasar dalam negeri, Angeline mengungkapkan bahwa salah satu produk Diary, yakni hair perfume atau pewangi rambut telah menempati posisi pertama sebagai produk terlaris di platform Shopee. Menurutnya hal ini dicapai dengan berbagai strategi yang dikembangkan dalam setahun terakhir.
Angeline menjelaskan, terdapat campur tangan program-program yang berasal dari Shopee yang dapat meningkatkan penjualan produknya. Di antaranya adalah kampanye tanggal kembar, berbagai program flash sale hingga affiliate.
"Jadi kita kemarin sudah di 10% sih affiliate. Jadi itu lumayan membantu banget. Jadi banyak yang bikin konten, banyak yang livestream buat kita. Padahal kita enggak usah ada sumber daya manusia," paparnya.
Tak hanya merasa terpuaskan dengan 3 negara yang telah menjadi tujuan pasarnya, Diary memiliki target untuk dapat menembus pasar Jepang. Rudianto menilai, pasar Jepang merupakan salah satu pasar yang sulit ditembus oleh produk-produk dari Indonesia.
Ia menjelaskan, Jepang memiliki standar yang tinggi terhadap produk-produk yang masuk, seperti dari kemasan hingga bahan baku dari barang tersebut. Namun hingga kini, Diary tengah mempersiapkan dengan meningkatkan kualitasnya demi bisa masuk ke pasar Jepang.
"Produk dari Jepang pasti bagus, karena dia ketat. Nah jadi disana ya kalau (produk) masuk sana, orang sudah lebih yakin lah. Jadi secara kualitas untuk lebih terjamin bahwa ini kualitas tidak ada efek samping seperti itula," ungkap Rudianto.
"Sekarang banyak produk kan yang enggak jelas kan banyak. Nah seperti itu. Makanya saya bilang, masuk Jepang itu kalau bisa masuk, untuk ke depannya mungkin lebih gampang (dipasarkan ke negara-negara lain)," bebernya.
Baca Juga

