Usung Teknologi Hijau, Forklift Masa Depan XCMG asal Tiongkok "Mendarat" di Jakarta
JAKARTA, Investortrust.id – Produsen alat berat berskala global asal Tiongkok, XCMG melakukan ekspansi pasar ke Indonesia dengan merilis forklift listrik dalam pameran Forklift Indonesia 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta, pada 21-23 Mei 2025.
"XCMG Forklift mendukung transformasi industri menuju sistem logistik rendah emisi dan berkelanjutan," kata Head Solution Center XCMG Forklift Li Qian Kun dalam keterangannya, Rabu (21/5/2025).
Pada ajang tahun ini, XCMG menghadirkan portofolio forklift elektrik mutakhir, mencerminkan komitmen perusahaan mendukung transformasi industri menuju sistem logistik rendah emisi.
Baca Juga
ICEE 2025 Jadi Panggung XCMG Pamer Inovasi Alat Berat Listrik Canggih
"Kehadiran XCMG Forklift selama pameran ini menjadi bagian komitmen XCMG menghadirkan solusi logistik cerdas, efisien, dan berkelanjutan bagi pasar Indonesia dan dunia," kata dia.
Dalam pameran ini, forklift elektrik terbaru Kunpeng diperkenalkan ke pasar Indonesia. Dirancang dengan fokus efisiensi energi, performa moncer, dan keberlanjutan, Kunpeng telah mengantongi lebih 100 paten teknologi inti.
Forklift Kunpeng dilengkapi baterai litium berkapasitas tinggi, dengan daya tahan operasional 40% lebih lama dibandingkan baterai timbal-asam konvensional, serta umur pakai tiga kali lebih panjang. Teknologi platform ganda memungkinkan peralihan instan antara baterai timbal dan litium, sehingga memudahkan pelanggan migrasi ke energi baru secara bertahap.
"Setiap unit forklift Kunpeng diperkirakan dapat mengurangi emisi karbon lebih dari 10 ton per tahun," kata dia.
Baca Juga
Intraco Penta (INTA) Optimistis Penjualan Alat Berat Pulih di 2025
Li Qian Kun menjelaskan XCMG Forklift mendorong adopsi solusi elektrifikasi di sektor logistik dan manufaktur, termasuk model dengan kapasitas angkut 1,5 hingga 3,8 ton yang telah banyak digunakan di berbagai pasar global.
Dari Shanghai Yangshan Port hingga Jakarta, produk XCMG telah mendukung lebih dari 100 perusahaan dalam mewujudkan rantai pasok yang ramah lingkungan, dengan potensi pengurangan emisi mencapai puluhan ribu ton karbon per tahun.

