Lapor ke Prabowo, Bahlil: Impor Migas RI Tembus US$ 40 Miliar per Tahun
TANGERANG, investortrust.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia melapor kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa impor minyak dan gas bumi (migas) dan hasil migas Indonesia menembus angka hingga US$ 40 miliar per tahun.
"Impor kita setiap tahun untuk oil and gas menghabiskan kurang lebih sekitar US$ 35 miliar sampai US$ 40 miliar," kata Bahlil dalam acara IPA Convex 2025 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (21/5/2025).
Baca Juga
Bahlil mengungkapkan, kondisi lifting minyak nasional yang terjadi saat ini berbanding terbalik dengan era 1996-1997. Sebab, saat itu lifting minyak Indonesia bisa mencapai 1,6 juta barrel oil per day (BOPD), sedangkan konsumsinya hanya sekitar 500 ribu BOPD.
Sementara itu, saat ini lifting minyak nasional berada di kisaran 580 ribu BOPD, namun konsumsinya mencapai 1,6 juta BOPD. Untuk menambal kekurangan tersebut, dilakukanlah impor agar kebutuhan dalam negeri bisa terpenuhi.
"Artinya posisi pada 1996-1997 dengan 2024 sekarang berbanding terbalik," ucap mantan Menteri Investasi tersebut.
Atas dasar itu, kata Bahlil, Presiden Prabowo telah mencanangkan dan memerintahkan Kementerian ESDM meningkatkan lifting minyak nasional hingga mencapai 900 ribu sampai 1 juta BOPD pada 2029-2030.
Baca Juga
Bahlil Sebut Prabowo Akan Resmikan Proyek Hilirisasi Nikel dan DME
Menurut Bahlil, target tersebut berpeluang dicapai lantaran Indonesia mempunyai potensi migas yang sangat besar. Indonesia punya potensi 128 cekungan migas, 68 di antaranya belum diolah.
"Nah, sekaligus kami umumkan bahwa masih ada 60 wilayah kerja (WK) yang akan kami tenderkan dalam 2-3 tahun ke depan. Ke-60 WK ini atas arahan bapak presiden," ucap Bahlil.

