Lapor ke Prabowo, Menteri Dody Siapkan Infrastruktur Sekolah Rakyat di 65 Lokasi
JAKARTA, investortrust.id - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menghadiri rapat terbatas (ratas) membahas persiapan pelaksanaan program Sekolah Rakyat di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/4/2025). Ratas dipimpin Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming serta dihadiri sejumlah pejabat kementerian/lembaga (K/L) Kabinet Merah Putih.
Dalam rapat tersebut, Presiden Prabowo memberikan arahan agar penyelenggaraan Sekolah Rakyat dilakukan dengan perencanaan matang dan berbasis data. Ketua Umum Partai Gerindra itu juga meminta agar proses rekrutmen siswa harus benar-benar dilakukan secara selektif dan tepat sasaran.
Baca Juga
Prabowo Ingatkan Jangan Ada Penyimpangan di Program Sekolah Rakyat
Pada kesempatan itu, Kementerian PU melakukan koordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) serta K/L terkait guna mempercepat pekerjaan konstruksi sesuai usulan lokasi Sekolah Rakyat tahap 1 sebanyak 65 lokasi.
“Sekolah Rakyat tahap 1 sebanyak 65 lokasi telah selesai disusun dokumen perencanaan teknisnya pada minggu keempat April 2025 dan ditargetkan mulai konstruksi pada minggu ketiga Mei 2025," kata Dody dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (2/5/2025).
Dalam pelaksanaannya, penanganan Sekolah Rakyat tahap 1 di 65 lokasi akan menggunakan metode model 1 dengan lingkup kegiatan, meliputi rehabilitasi/renovasi bangunan eksisting milik Kemensos, perguruan tinggi, pemerintah daerah, BUMN, maupun swasta.
“Saat ini sudah ada keputusan menteri pekerjaan umum terkait penetapan 65 lokasi Sekolah Rakyat tahap 1 dan sedang dalam proses penyiapan pengadaan penyedia jasa konstruksi dan penyedia jasa konsultansi,” jelas Dody.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul telah melaporkan terkait kesiapan 53 Sekolah Rakyat yang siap dioperasikan tahun ini kepada Presiden Prabowo Subianto saat menyambangi kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/4/2025).
“Kita mau melaporkan perkembangan Sekolah Rakyat, tentu kita harapkan pada tahun ajaran ini ada beberapa titik yang bisa dimulai sebagaimana yang sudah kita sampaikan sebelumnya,” kata Gus Ipul.
Gus Ipul mengatakan, persiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat di 53 titik tersebut terus dilakukan, mulai penyediaan sarana dan prasarana, seperti kursi dan tempat tidur hingga seleksi calon siswa dan rekrutmen guru.
Sekjen PBNU itu mengatakan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) saat ini sedang memetakan calon kepala sekolah dan guru sekolah rakyat. Untuk calon siswa, kata Gus Ipul, tidak semua anak yang masuk desil 1 di Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dapat diterima di sekolah rakyat. Kemensos akan melakukan survei ke rumah masing-masing calon orang tua siswa.
“Nanti juga akan ada semacam kunjungan ke rumah masing-masing orang tua mereka untuk memastikan bahwa mereka berada di desil 1 dan ada kesanggupan untuk mengikuti proses belajar, mengajar di sekolah rakyat,” paparnya.
Baca Juga
Lapor ke Prabowo, Gus Ipul Pastikan 53 Sekolah Rakyat Siap Beroperasi Tahun Ini
Sementara untuk kurikulum, Gus Ipul mengatakan, saat ini sedang disusun oleh tim yang dipimpin mantan Mendikbud periode 22 Oktober 2009-20 Oktober 2014, M Nuh.
“Kurikulum juga sudah dimatangkan, dipimpin oleh Prof Mohammad Nuh dan sekarang sudah masuk tahap finalisasi. Mudah-mudahan di Juni nanti semuanya tuntas sehingga guru, kepala sekolah, dan lain-lain bisa dilakukan pelatihan-pelatihan tambahan,” jelasnya.

