Makan Bergizi Gratis Sudah Jangkau 3,8 Juta Penerima Manfaat dengan 1.307 SPPG
JAKARTA, investortrust.id - Salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto, yakni makan bergizi gratis (MBG) terus menunjukkan perkembangan.
Dikutip dari situs bgn.go.id, Senin (12/5/2025), hingga saat ini terdapat 1.307 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG yang beroperasi di seluruh Indonesia. Ribuan SPPG itu melayani 3.809.973 penerima manfaat setiap harinya.
Baca Juga
Tinjau Langsung Makan Bergizi Gratis, Bill Gates Apresiasi Komitmen Indonesia
Presiden Prabowo menargetkan program ini dapat menjangkau 4 juta penerima manfaat pada akhir Mei 2025. Angka itu diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 82,9 juta penerima manfaat pada November 2025.
"Diperkirakan akhir Mei mencapai 4 juta. dan di akhir Juni mencapai 6 juta. dan di akhir Agustus akan mencapai 22 juta. sehingga di akhir November 2025 akan mencapai 82,9 juta penerima manfaat ini dari segi manajemen fisik ini adalah upaya yang luar biasa," kata Prabowo saat menyampaikan pengantar sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/5/2025) lalu.
Prabowo mengakui pelaksanaan program MBG bukan hal yang mudah. Untuk pengadaan katering acara perkawinan yang hanya sekitar 3.000 porsi saja membutuhkan upaya yang berat. Sementara MBG menyediakan jutaan porsi setiap harinya.
Untuk itu, Prabowo mengakui masih adanya kasus keracunan dalam pelaksanaan makan bergizi gratis. Namun, Prabowo mengatakan korban keracunan hanya sekitar 200 orang dari lebih dari 3 juta penerima manfaat. Dengan demikian, keberhasilan MBG dikatakan Prabowo mencapai 99,99%.
"Hari ini memang ada yang keracunan, yang keracunan sampai hari ini dari 3 koma sekian juta kalau tidak salah di bawah 200 orang, yang rawat inap hanya lima orang. Jadi bisa dikatakan yang keracunan atau perutnya engak enak itu sejumlah 200 dari 3 koma sekian juta, kalau tidak salah 0,005. Berarti keberhasilan 99,99%. Di mana ada usaha manusia, di bidang apa pun kalau 99,99% keberhasilan oke dong?" katanya.
Baca Juga
Sebut Korban Keracunan Hanya 200 dari 3,4 Juta Orang, Prabowo: Keberhasilan MBG 99,99%
Prabowo menyebut, terdapat faktor adat istiadat terkait kasus keracunan MBG. Saat meninjau pelaksanaan MBG, Prabowo menyebut masih ada 10 orang dari 30 penerima manfaat yang tidak mau menggunakan sendok.
"Tidak salah dia karena dia terbiasa makan tidak pakai sendok tetapi kita mendidik dia untuk cuci tangan. Jadi bisa saja yang keracunan adalah hal-hal seperti itu. Hal-hal sepele, tetapi mendasar," tuturnya.
Selain tidak menggunakan sendok, Prabowo mengakui masih adanya penerima manfaat yang tidak terbiasa meminum susu. Akibatnya, korban mengalami intoleran laktosa yang salah satu indikasinya adalah diare.
"Dia enggak pernah minum susu kita kasih susu, dia butuh waktu penyesuaian," katanya.
Namun, terlepas dari kekurangan yang ada, Prabowo mengapresiasi kerja keras jajaran BGN dan seluruh pihak terkait. MBG yang sebelumnya dikritik, saat ini telah menunjukkan hasil yang signifikan. Bahkan, kata Prabowo, sejumlah tokoh dunia ingin belajar ke Indonesia mengenai pelaksanaan MBG. Salah satunya pendiri Microsoft Bill Gates yang meninjau langsung pelaksanaan MBG pada Rabu (7/5/2025) lalu.
Dengan didampingi Prabowo, Bill Gates meninjau pelaksanaan MBG di SDN Jati 03 Jakarta Timur. Kepala BGN, Dadan Hindayana menyebut Bill Gates terkesan dengan pelaksanaan MBG.
"Pak Presiden menerima kunjungan dari Bill Gates yang kelihatannya ada beberapa agenda yang dilakukan terutama terkait dengan kesehatan dan sekalian kemudian meninjau program pelaksanaan makan bergizi gratis di sekolah SD Jati 03 ini. Dan tadi Pak Bill Gates sangat appreciate dan impress dengan apa yang dilakukan,” kata Dadan seusai mendampingi Prabowo dan Bill Gates meninjau SDN Jati 03.
Dadan menyampaikan Bill Gates menaruh perhatian pada pentingnya asupan gizi terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita. Menurutnya, Bill Gates juga memandang program MBG sebagai bagian integral dari upaya jangka panjang pemerintah dalam menciptakan generasi yang sehat dan produktif.
“Menurut beliau ini program yang sangat penting dan terutama beliau menekankan pada 1.000 hari pertama, yaitu ibu hamil, menyusui, anak balita serta juga anak-anak yang masih butuh pertumbuhan,” kata Kepala BGN.
Secara terpisah, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, anggaran untuk program MBG hingga akhir tahun ini sudah aman. Dalam rapat koordinasi pada Jumat (9/5/2025), Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani telah memastikan alokasi anggaran untuk pelaksanaan MBG.
"Jadi sudah dianggarkan sebagaimana Ibu Menteri Keuangan juga sudah menyampaikan bahwa salah satu realokasi dari APBN kita salah satunya adalah dipersiapkan, dialokasikan untuk penambahan makan bergizi, makanya sambil paralel kami tim Kementerian dan Badan Bergizi mempersiapkan teknis pelaksanaannya," kata Prasetyo Hadi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/5/2025).
Seiring dengan hal tersebut, Jubir Presiden Prabowo itu menyatakan pemerintah terus mengevaluasi pelaksanaan MBG. Evaluasi ini dilakukan untuk mencegah terulangnya kasus keracunan di kemudian hari.
"Tentu kita mengevaluasi pelaksanaan selama 5 bulan. Ada catatan-catatan kecil kejadian-kejadian. Yang pertama, tentu mewakili pemerintah, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya dan kemudian menjadikan kejadian-kejadian tersebut sebagai catatan perbaikan. Kita berkomitmen tadi untuk tidak boleh lagi ada kejadian yang terulang. Maka semua kita evaluasi. Semua kita perbaiki, mana yang harus kita berikan atensi lebih," katanya.
Berdasarkan catatan, kasus keracunan MBG teranyar terjadi di Kota Bogor. Hingga Minggu (11/5/2025) tercatat terdapat 210 siswa dari jenjang TK hingga SMP yang mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi MBG. Dari jumlah itu, sebanyak 22 pelajar harus menjalani rawat inap.
Baca Juga
Program Makan Bergizi Gratis Sudah Capai 3,3 Juta Porsi Sehari
Sebelumnya, pada 21 April 2025, terdapat 78 siswa MAN 1 dan SMP 1 Cianjur yang mengalami gejala keracunan. Di Tasikmalaya, puluhan pelajar mengalami gejala keracunan seusai menyantap makan bergizi gratis (MBG) pada Rabu (30/4/2025). Puskesmas Rajapolah Tasikmalaya mencatat sebanyak 24 pelajar telah datang berobat. Dari jumlah itu, delapan orang di antaranya harus menjalani rawat inap, sementara seorang lainnya harus dirujuk ke rumah sakit.

