Bill Gates: AI Akan Bantu Lompatan Inovasi Kesehatan, Pendidikan, dan Pertanian di Indonesia
JAKARTA, investortrust.id - Pendiri Microsoft dan Ketua Gates Foundation, Bill Gates, menyatakan optimismenya terhadap peran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam mendorong lompatan inovasi di sektor kesehatan, pendidikan, dan pertanian di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal itu disampaikan Bill Gates dalam pertemuan dan dialog dengan Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah pengusaha nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/5/2025).
“Bagian dari optimisme saya terhadap inovasi adalah karena kita sekarang punya kecerdasan buatan. AI adalah alat yang luar biasa, bahkan dalam enam bulan terakhir saja sudah berkembang sangat pesat,” kata Gates.
Baca Juga
Tinjau Langsung Makan Bergizi Gratis, Bill Gates Apresiasi Komitmen Indonesia
Menurut Gates, AI akan menjadi teknologi kunci dalam mempercepat penemuan alat kesehatan baru, efisiensi layanan pendidikan, hingga memberi sarana pertanian yang lebih presisi dan tepat guna. Ia mencontohkan Microsoft yang telah menjalin kerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk membangun pusat data dan infrastruktur digital yang mendukung pengembangan AI.
“AI akan membantu kita menemukan alat-alat baru. Bahkan dalam pelayanan kesehatan, pendidikan, dan saran pertanian, kita akan menggunakan AI,” paparnya.
Gates juga menekankan peran filantropi tetap relevan dalam mendorong eksperimen awal atas teknologi baru, termasuk AI. Meski secara skala lebih kecil dibanding sektor bisnis dan swasta, filantropi dianggap memiliki peran unik sebagai perintis inovasi sosial yang kemudian dapat diadopsi oleh pemerintah.
“Filantropi bukan pengganti sektor swasta atau bisnis, tapi bisa masuk secara unik, menguji model pendidikan atau alat kesehatan baru. Jika berhasil, pemerintah bisa mengadopsinya,” jelas miliarder itu.
Dalam kujungannya di Tanah Air, Gates mengapresiasi kolaborasi jangka panjang dengan sejumlah tokoh dan lembaga filantropi lokal. Ia menyebut kolaborasi lokal-global sebagai model penting, pasalnya filantropis lokal memahami konteks lapangan dan birokrasi.
“Ini kombinasi yang sempurna. Mereka tahu cara berkomunikasi, bekerja dengan pemerintah, dan memverifikasi langsung di lapangan apakah programnya benar-benar berhasil atau tidak,” katanya.
Meski mengakui ada tantangan global seperti pemotongan anggaran bantuan akibat konflik geopolitik, Gates meyakini dalam jangka panjang, inovasi teknologi AI akan berperan penting dalam membasmi penyakit menular dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dunia.
Baca Juga
Prabowo dan Bill Gates Dorong Kolaborasi Filantropi Melalui Danantara Trust Fund
“Kalau kita lihat 20 tahun ke depan, saya yakin kita bisa menuntaskan polio, dan setelah itu membasmi campak serta malaria. Kami sudah punya alat-alat baru untuk itu,” katanya.
Kunjungan ini menjadi bagian dari agenda Gates di Asia Tenggara. Sebelum mengunjungi Indonesia, Bill Gates meresmikan kantor regional Gates Foundation di Singapura. (C-13)

