Usai Private Placement, Fast Food (FAST) Tarik Fasilitas Kredit Rp 875 Miliar
JAKARTA, investortrust.id – Emiten pengelola gerai KFC Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), telah memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp 875 miliar dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Dana tersebut digunakan untuk penguatan modal kerja.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, (11/6/2025) Direktur FAST, Wachjudi Martono, menjelaskan bahwa fasilitas kredit tersebut mencakup tiga komponen, yakni kredit investasi refinancing sebesar Rp 200 miliar, pinjaman jangka panjang (term loan) Rp 525 miliar, dan kredit modal kerja sebesar Rp 150 miliar.
Baca Juga
Eksekusi Private Placement Fast Food (FAST), Dua Pemegang Saham Ini Cuan 146% dalam Sepekan
Adapun kredit investasi ini terdiri atas dua bagian, yakni Rp 150 miliar dengan skema non-revolving, committed, dan advised serta Rp 50 miliar non-revolving, uncommitted, dan advised. Fasilitas dengan tenor atau jangka waktu (tenor) 10 tahun dan akan digunakan untuk membiayai kembali (refinancing) aset-aset milik KFC Indonesia seperti gerai dan pusat dukungan restoran.
Sementara itu, kredit term loan sebesar Rp 525 miliar juga dialokasikan untuk refinancing aset eksisting dengan jangka waktu pinjaman delapan tahun sejak penandatanganan perjanjian.
FAST sebelumnya menuntaskan PMTHMETD atau private placement sebanyak 533,33 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp 150 pada 28 Mei 2025 . Bertindak sebagai pembeli siaga, yaitu PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) dan PT Gelael Pratama membeli masing-masing 266,66 juta saham.
Baca Juga
Valuasi Saham Indofood (INDF) makin Menarik, Bagaimana Target Harganya?
Tahun lalu, FAST mencatatkan rugi bersih Rp 796,7 miliar. Kerugian ini menyebabkan perusahaan melakukan restrukturisasi dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penutupan gerai. Perseroan melakukan pengurangan 2.883 karyawan sepanjang 2024, bahkan perusahaan menutup sebanyak 47 gerai hingga Desember 2024.
Sebagaimana tertuang dalam laporan keuangan FAST, tercatat perseroan mengoperasikan sebanyak 715 gerai hingga 31 Desember 2024, angka ini menurun 47 gerai dari sebelumnya 762 gerai pada 31 Desember 2023. Adapun penutupan gerai tersebut berimbas terhadap pemangkasan karyawan sebanyak 2.883 orang, yang tercatat dalam laporan keuangan.

