Hindari Sanksi Barat, Bank Terbesar Rusia Ini Tawarkan Obligasi Bitcoin
JAKARTA, investortrust.id - Bank terbesar Rusia mencapai tonggak sejarah dengan menawarkan obligasi terstruktur yang didukung oleh Bitcoin. Inisiatif oleh Sberbank ini merupakan bagian dari strategi Moskow yang lebih luas untuk menghindari sanksi Barat.
Sberbank, raksasa perbankan Rusia dengan aset senilai US$ 550 miliar kini menawarkan obligasi Bitcoin kepada sekelompok investor kaya tertentu. Ini menandai titik balik dalam adopsi kripto oleh sistem perbankan tradisional.
Investor menghasilkan uang dengan dua cara, ketika nilai Bitcoin meningkat dan ketika dolar menguat terhadap rubel Rusia, dalam konteks di mana Asia mempercepat de-dolarisasi dengan rencana reformasi moneter di ASEAN.
Secara khusus, bahkan jika Bitcoin stagnan, investor dapat memperoleh keuntungan dari depresiasi rubel. Obligasi ini tetap dalam denominasi rubel untuk mematuhi hukum Rusia.
Bank Sentral Rusia telah memberikan lampu hijau setelah bertahun-tahun tidak dipercaya. Sekarang bank mengizinkan untuk membuat produk terkait kripto.
Namun hati-hati, aturannya tetap ketat. Bank harus menanggung sepenuhnya risiko mereka dan mematuhi batasan eksposur. Yang terpenting, mereka tidak dapat membeli Bitcoin secara langsung.
Baca Juga
Bitcoin Dubbed ‘Digital Gold’ as Crypto Investor Numbers Surge Past Gold Holders in Indonesia
Pendekatan yang hati-hati ini mengungkap strategi Moskow, mengeksploitasi potensi kripto sambil mempertahankan kendali. Bank bertindak sebagai perantara tetapi tidak secara langsung mengekspos diri mereka terhadap fluktuasi Bitcoin.
Ambisi Sberbank tidak berhenti pada Bitcoin. Bank tersebut sudah berencana untuk membuat obligasi pada kripto utama lainnya yakni Ethereum, Solana, atau XRP. Lebih baik lagi, produk-produk ini dapat didaftarkan di Bursa Moskow. Ini akan mendemokratisasi akses kripto untuk semua investor Rusia.
Serangan kripto ini menanggapi tantangan geopolitik besar. Sejak sanksi tahun 2022, Rusia telah mencari alternatif untuk sistem keuangan Barat. Moskow sudah bereksperimen dengan pembayaran kripto untuk ekspor biji-bijiannya, dengan total 49,5 juta ton untuk dijual. Tujuannya untuk melewati pemblokiran jaringan SWIFT.
Baca Juga
Raksasa Keuangan Global, JPMorgan Bakal Terima ETF Kripto Sebagai Agunan Pinjaman
Angka-angka berbicara sendiri. Menurut Bank Sentral Rusia, bitcoin mengungguli semua aset lainnya pada tahun 2024 dengan keuntungan hampir 40%. Performa luar biasa ini mendorong minat para penabung Rusia meskipun ada risiko jatuhnya nilai tukar. Bursa Moskow juga berencana untuk meluncurkan produk kripto miliknya sendiri paling cepat pada bulan Juni.
Sberbank membuka era baru bagi keuangan Rusia. Dengan menggabungkan inovasi keuangan dan strategi geopolitik, Moskow mengubah bitcoin menjadi senjata ekonomi. Dengan demikian, kripto menjadi alat perlawanan terhadap sanksi dan peluang investasi bagi warga Rusia.

