Danantara Bidik Investasi US$ 5 Miliar Tahun Ini, Lima Sektor Ini Jadi Incaran
JAKARTA, investortrust.id - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) bakal menggelontorkan investasi sebesar US$ 5 miliar tahun ini. Kepastian itu disampaikan oleh Managing Director Danantara Indonesia, Arief Budiman.
"Saat ini, kita melihat bahwa untuk tahun 2025 diharapkan investasi sekitar US$ 5 miliar dalam 6-9 bulan yang tersisa," katanya dalam Simposium Nasional Sumitronomics di JS Luwansa, Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Baca Juga
Wamen Stella Ajak Danantara Investasi ke Sektor Riset dan Pendidikan RI
Menurut Arief investasi Dananta bakal menyasar sejumlah sektor. Di antaranya adalah mineral, energi berkelanjutan, infrastruktur digital, layanan kesehatan, jasa keuangan, infrastruktur utilitas, kawasan industri, serta pangan. Ia menyebut Danantara memiliki alasan tersendiri menjadikan sektor tersebut sebagai prioritas investasi.
"Jadi kita melihat tiga hal, yang pertama apa dampaknya terhadap ekonomi nasional, yang kedua adalah return, dan ketiga peluangnya itu sendiri," ungkapnya.
Kemudian Arief mengatakan, Danantara sendiri terbagi menjadi dua sayap, yaitu holding operasional dan holding investasi. Saat ini, holding operasional mengelola sekitar 50 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di 12 sektor. Holding operasional Danantara memiliki fokus untuk meningkatkan kinerja perusahaan BUMN sehingga dapat menghasilkan dividen yang lebih optimal.
"Jadi ekspektasinya adalah dari kontribusi kita, jadi tahun ini kurang lebih dividen yang dikontribusikan adalah Rp 120 triliun. Bagaimana kita bisa meningkatkan nilai kontribusi dividen ini yang akan dikelola dan direinvestasikan kembali oleh Danantara," sebutnya.
Baca Juga
Danantara dan INA Gandeng Prancis Investasi Hulu-Hilir di Nikel
Sedangkan holding investasi, disebut oleh Arief ditugaskan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan investasi yang strategis. Holding investasi Danantara juga berperan untuk meningkatkan imbal hasil yang berkelanjutan hingga dapat menambah kapasitas investasi di dalam negeri.
"Selain dari dividen yang dialokasikan untuk berinvestasi sendiri oleh Danantara holding investasi, bahkan dia juga bisa menarik co-investment, baik itu untuk uang maupun kapabilitas dan competitiveness yang tidak ada di Indonesia, tapi sangat dibutuhkan," jelasnya.

