main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. market

Minat Investor Asing terhadap SBN Masih Tinggi

 

 

JAKARTA, investortrust.id – Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai, minat investor asing terhadap surat berharga negara (SBN) masih tinggi. Dalam empat hari terakhir, terjadi arus masuk (inflow) bersih sebesar Rp 14,13 triliun, mendorong kepemilikan asing ke level tertinggi dalam tiga tahun terakhir menjadi Rp 916,7 triliun.

 

“Hal ini menunjukkan kembalinya selera global terhadap aset negara berkembang, seiring penurunan yield (imbal hasil) SRBI (Sekuritas Rupiah Bank Indonesia) dan pelemahan dolar AS,” jelas Analis Fixed Income Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Karinska Salsabila Priyatno di Jakarta, Selasa (27/5/2025).

 

Dia menegaskan, pasar tidak terlalu bereaksi terhadap rencana pengenaan tarif 50% terhadap barang-barang dari Uni Eropa. Sebagian besar investor melihat kebijakan ini hanya sebagai bagian dari manuver politik dan belum tentu benar-benar diterapkan.

 

Baca Juga

BI Klaim Langkah Borong SBN Sudah Tepat 

 

Pengalaman sebelumnya, menurut Karinska, menunjukkan bahwa selama belum ada aksi nyata, pasar cenderung mengabaikan ancaman semacam ini.

 

“Sebaliknya, perhatian investor saat ini justru tertuju pada risiko fiskal AS, terutama setelah proposal rancangan undang-undang (RUU) pajak baru yang berpotensi menambah defisit federal sebesar US$ 2,3 triliun,” ujar dia.

 

Hal itu, kata Karinska, mendorong kenaikan yield US Treasury (UST) dan memicu sentimen risk-off yang lebih luas. Kenaikan yield ini mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap keberlanjutan fiskal jangka panjang AS, yang bisa berdampak ke pasar global.

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1745468552/investortrust-bucket/images/1745468552564.jpg
 

 

Dia mengungkapkan, dengan kondisi tersebut, lelang sukuk diperkirakan bakal mencatatkan permintaan yang solid, terutama untuk seri-seri bertenor panjang. Investor mulai melakukan rotasi keluar dari SRBI karena kondisi likuiditas yang lebih akomodatif.

 

“Kami memperkirakan total incoming bids bisa menembus Rp 30 triliun, dengan potensi penawaran yang dimenangi mencapai Rp 14-16 triliun, karena investor mencari yield yang menarik dan kestabilan durasi,” tegas Karinska.

 

Dia menambahkan, di dalam negeri, pemerintah akan meluncurkan paket stimulus fiskal dalam enam tahap mulai 5 Juni, dengan fokus pada konsumsi rumah tangga melalui subsidi tiket pesawat, tol, listrik, bantuan upah, dan bantuan sosial.

 

Baca Juga

Imbal Hasil SBN Stabil, Menkeu Yakin Investor Akan Bertahan di Indonesia

 

Karinska mengatakan, stimulus itu juga bertujuan sebagai langkah antisipatif untuk menjaga pertumbuhan di tengah potensi tekanan global dan meningkatnya permintaan menjelang libur panjang.

 

“Menurut kami, stimulus ini bisa membantu menjaga pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) kuartal II-2025 tetap pada kisaran 5%,” ujar Karinska.

 

Dia mengakui, hal yang sama bisa menimbulkan sedikit tekanan inflasi, khususnya pada harga yang diatur pemerintah dan pangan bergejolak.

 

“Namun selama pasokan terjaga, potensi kenaikan inflasi ini diperkirakan hanya sementara dan masih dalam jangkauan toleransi BI,” tutur dia.

BERITA TERKAIT

  • Minat Investor Asing terhadap SBN Masih Tinggi

    27/05/2025, 11.24 WIB
  • Imbal Hasil US Treasury 10 Tahun Masih Tinggi, Tanda Investor Masih 'Wait and See'

    15/05/2025, 04.23 WIB
  • Cetak Lonjakan Harga, Minat Investor Asing Tak Berhenti Borong Saham Antam (ANTM)  

    06/05/2025, 12.02 WIB
  • Tabungan Emas Bullion Bank Melonjak, BSI: Minat Masyarakat Menabung Makin Tinggi

    05/05/2025, 14.08 WIB
  • Investor Asing Pegang SBN Rp 895,1 Triliun, Rupiah Diprediksi Rp 16.700-17.000/USD

    28/04/2025, 01.23 WIB

ARTIKEL POPULER

  • Ecentio Tumbler Navy Selling
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATEDssss