Perdana, Dubai Rilis Proyek Tokenisasi Real Estat di Kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara
JAKARTA, investortrustid - Dubai telah meluncurkan proyek real estat tokenisasi berlisensi pertama di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA). Langkah ini menunjukkan minat terhadap tokenisasi dunia nyata di salah satu pusat kripto yang sedang berkembang pesat di dunia.
Menurut pengumuman dari pemerintah Dubai, mitra dalam proyek ini meliputi Departemen Pertanahan Dubai (DLD), Bank Sentral Uni Emirat Arab, dan Dubai Future Foundation. Token tersebut akan dapat diperdagangkan di platform “Prypco Mint” yang baru diluncurkan, dengan Zand Digital Bank ditunjuk sebagai bank untuk fase percontohan proyek tersebut.
Pada tanggal 19 Mei, Otoritas Pengatur Aset Virtual (VARA) Dubai memperbarui aturannya untuk menyertakan tokenisasi aset dunia nyata (RWA), yang memungkinkan token tersebut diperdagangkan di pasar sekunder.
Melansir Cointelegraph, Selasa (27/5/2025) proyek ini akan memungkinkan investor individu untuk membeli saham yang ditokenisasi di "properti siap miliki di Dubai," dengan investasi mulai dari 2.000 dirham Emirat atau sekitar Rp 8,8 juta. Selama fase uji coba, semua transaksi akan dilakukan dalam dirham (AED), tanpa mata uang kripto yang digunakan. Meskipun program uji coba akan dibatasi bagi mereka yang memiliki ID UEA, ada rencana untuk memperluasnya secara global.
Baca Juga
Sejarah Baru Blockchain: Pertama di Dunia OneGold Tokenisasi Penambang Emas
Pada bulan April, DLD dan VARA sepakat untuk menghubungkan pendaftaran real estat Dubai dengan tokenisasi properti. Tujuan yang dinyatakan adalah untuk menarik investor global dan meningkatkan likuiditas di pasar real estat Dubai. Proyek ini awalnya diumumkan pada bulan Maret.
Destinasi yang dicari oleh para pengusaha kripto, Uni Emirat Arab memposisikan dirinya sebagai pusat kripto. Pada bulan Mei, Dubai bermitra dengan Crypto.com untuk membantu memfasilitasi pembayaran kripto untuk layanan pemerintah.
Real estat adalah salah satu dari banyak bidang tokenisasi RWA yang siap mengalami terobosan selama beberapa tahun ke depan. Hal ini memenuhi beberapa janji utama teknologi blockchain, menyediakan likuiditas untuk aset yang relatif tidak likuid dan memberikan aksesibilitas yang lebih besar kepada investor ritel.
Baca Juga
OJK Prediksi Tren Tokenisasi Aset Dunia Nyata di Indonesia Makin Meningkat
Menurut Custom Market Insights, pasar tokenisasi real estat global diperkirakan akan mencapai kapitalisasi pasar sebesar US$ 19,4 miliar atau setara Rp 315 triliun pada tahun 2033, tumbuh pada tingkat tahunan gabungan sebesar 21%. Ketiga jenis real estat yakni perumahan, komersial, dan industri akan berperan.
Beberapa perusahaan yang mengkhususkan diri dalam tokenisasi real estat termasuk RealT dan Metlabs. Namun, banyak perusahaan lain yang mengalami kesulitan dalam upaya mereka, sebagian besar karena kompleksitas dalam menavigasi persyaratan peraturan.

