Tiga Direksi dan Satu Komisaris GOTO Mundur, Analis: Wajar dan Lazim di Perusahaan Terbuka
JAKARTA, investortrust.id – Pengunduran diri satu komisaris dan tiga direksi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dinilai wajar dan lazim. Yang menjadi perhatian investor adalah bagaimana perseroan tetap mampu untuk mempertahakan keberlanjutnya pertumbuhan setelah mencatatkan perbaikan pesat pada kuartal I-2025.
Keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin, Jumat (2/5/2025), diumumkan pengunduran diri sejumlah Direksi dan seorang Komisaris. Tiga direktur, yaitu Thomas Husted selaku Wakil Presiden Direktur, Nila Marita selaku Direktur dan Head of External Affairs, Pablo Malay selaku Chief Corporate Officer mengajukan surat pengunduran diri dari jabatannya. Sedangkan Garibaldi Thohir mengundurkan diri dari posisinya sebagai komisaris.
Baca Juga
Boy Thohir dan Sejumlah Direksi Ini Mundur dari GOTO, Ini Alasannya
Meskipun Thomas Husted mundur dari jabatan Wakil Presiden Direktur, tetapi keduan disebut akan tetap bersama dan berperan dalam memberikan dukungan unit bisnis Financial Technology (Fintech) Perseroan. Saat ini, Thomas Husted menjabat sebagai Presiden GoTo Financial. Sementara itu, Pablo Malay akan dinominasikan sebagai komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) selanjutnya.
Nila Marita mengajukan pengunduran diri untuk minat lain di luar perseroan. Sedangkan Garibaldi Tohir atau akrap disapa Boy Thohir memilih untuk fokus pada bisnis keluarga sebagaimana disampaikan dalam rilis resmi perseroan.

Analis menilai bahwa pengunduran diri ini merupakan hal yang lazim pada sebuah perusahaan, apalagi perusahaan yang sahamnya dapat diperdagangkan oleh publik seperti GOTO. “Pengunduran diri nantinya memang perlu dimintakan persetujuan dari pemegang saham melalui RUPS karena dalam forum tersebutlah direksi dan komisaris diangkat. Di RUPS sebelumnya, GOTO juga telah beberapa kali melakukan pergantian Dewan Komisaris dan Direksi,” ujar Abdul Azis, analis Kiwoom Sekuritas di Jakarta, hari ini.
Pengunduran diri direksi, terang dia, merupakan agenda yang sangat umum di setiap perusahaan terbuka dan hampir semua emiten memiliki agenda tahunan tersebut dalam RUPS. Begitu juga dengan GOTO telah menjadikan agenda perombakan komisaris dan direksi sebagai kegiatan rutin sesuai dengan kebutuhan perseroan.
Profitabilitas Tertinggi
Sementara itu, GOTO dalam rilis kinerja keuangan kuartal I-2025 mengungkap perbaikan signifikan kinerja keuangan, yaitu tercapainya EBITDA disesuaikan positif seluruh segmen bisnis on demand services (ODS) dan financial technology (Fintech). Rugi bersih GOTO susut 61% dan rugi usaha yang mencerminkan aktivitas operasional turun dalam hampir 80%. Torehan ini menjadi yang terbaik sepanjang sejarah.
Baca Juga
GOTO mencatatkan EBITDA Grup yang disesuaikan positif Rp 393 miliar pada kuartal I-2025. Perseroan juga mencatatkan arus kas dari aktivitas operasional positif mencapai Rp 301 miliar. “Fundamental semakin solid, kinerja Grup ditopang oleh kedua unit bisnisnya. Inovasi produk dan disiplin menjaga cost menjadi pendongkrak profitabilitas. Yang terpenting lagi, operating cash flow positif menjadi kemajuan yang luar biasa,” ujar analis MNc Sekuritas Rudy Setiawan.
Dengan catatatan tersebut, dia mengatakan, GOTO sudah berada di jalur yang benar untuk mencapai pedoman EBITDA Grup disesuaikan Rp 1,4-1,6 triliun untuk tahun 2025. “Capaian pedoman profitabilitas di kuartal I-2025 setara dengan 25% dari target tahun ini. Jadi sebagai investor kembali fokus kepada fundamental dan profitabilitas GOTO untuk dijadikan pertimbangan dalam investasi,” ungkapnya.

