Seluruh Unit Bisnis Cetak Rekor, Saham GOTO makin Dijagokan
JAKARTA, investortrust.id– PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil mencatatkan rekor kinerja keuangan secara kuartalan pada kuartal I-2025. Bahkan, kedua pilar bisnisnya Financial Technology (Fintech) dan On-Demand Services (ODS) berhasil capai profitabilitas tertinggi sepanjang masa.
Berdasarkan rilis kinerja keuangan GOTO diungkapkan kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan positif untuk unit bisnis Fintech dan ODS masing-masing sebesar Rp 47 miliar dan Rp 314 miliar sepanjang kuartal I-2025.
Dengan torehan tersebut, segmen Fintech berhasil membalikkan EBITDA yang disesuaikan dari posisi rugi pada kuartal I-2024 sebesar Rp 248 miliar menjadi positif Rp 47 miliar. Artinya, perseroan berhasil torehkan perbaikan senilai Rp 295 miliar secara year-on-year (YoY).
Baca Juga
Cetak Rekor Baru, GOTO Raup EBITDA Disesuaikan Positif Rp 393 Miliar di Kuartal I-2025
Unit bisnis ini mencetak kinerja terbaik sepanjang sejarah dari sisi profitabilitas di tengah tantangan isu pelemahan daya beli, perlambatan kredit, dan peningkatan suku bunga tinggi.
Selain itu, ini menjadi kali kedua unit bisnis Fintech mencetak EBITDA yang disesuaikan positif setelah kuartal IV-2024 dengan senilai Rp 14 miliar. Hasil tersebut ditopang pertumbuhan pendapatan bersih Fintech sebesar 90% YoY menjadi Rp 1,2 triliun di kuartal I-2025 dan portofolio pinjaman konsumen yang tumbuh 108% YoY menjadi Rp 5,7 triliun pada periode yang sama.
Tak kalah kuatnya, segmen ODS GoTo melaporkan kinerja unit bisnis ini menjadi dua segmen, yaitu mobility dan delivery dengan pertumbuhan double digit. EBITDA yang disesuaikan untuk segmen Mobility bertumbuh sebanyak 33% menjadi Rp 222 miliar dan delivery tumbuh lebih pesat sebanyak 142% menjadi Rp 133 miliar selama periode Januari-Maret 2025.
“Kombinasi unik Fintech dan ODS GOTO, Fintech punya akselerasi yang cepat dan konsisten, sehingga kontribusi terhadap profitabilitas Grup semakin meningkat. ODS dengan segala inovasi produk tetap tumbuh dan marjin semakin tebal” ujar Gani dari OCBC Sekuritas.
Baca Juga
Analis: Merger Layanan ODS GOTO dengan Grab Jadi Pilihan Terbaik, Ini Alasannya
Profitabilitas Fintech, menurut Gani, semakin meningkat berkat kesuksesan GOTO untuk menggeber bisnis pinjaman konsumen dengan penuh kehati-hatian dan hal tersebut diapresiasi oleh pelaku pasar.
“Fintech lending growth mencapai 108% YoY dengan pendapatan pinjaman tumbuh 168% YoY. Pangsa pinjaman lancar atau tidak menunggak juga berhasil dipertahankan di atas 90% dan ini konsisten di setiap kuartal sejak tahun lalu meski ada tantangan makro,” tambahnya.
Di sisi lain Gani menilai berbagai inisiatif dan inovasi produk yang dilakukan di unit bisnis ODS tidak hanya mampu mengerek tingkat monetisasi tetapi juga terbukti mendorong efisiensi operasional sehingga marjin semakin tebal dan cetak rekor.
Baca Juga
Kinerja Kuartal I Sesuai Estimasi, Saham Mitratel (MTEL) Dipertahankan Rekomendasi Ini
“Meskipun ada faktor seasonality di kuartal I yang juga bertepatan dengan momentum Ramadan dan lebaran, tetapi Fintech dan ODS mampu cetak rekor yang membuktikan ekosistem digital GOTO semakin resilien yang tentu didukung dengan risk management yang prudent” tambahnya.
Yang paling menarik, kata Gani, EBITDA Grup yang disesuaikan positif juga sudah terefleksi dari arus kas terkait aktivitas operasional. Mengutip keterangan resmi Perseroan, GOTO mencatatkan arus kas dari aktivitas operasional positif sebesar Rp 301 miliar di kuartal I-2025.
Target Harga
Pertumbuhan pesat kinerja keuangan tersebut mendorong sejumlah analis untuk mempertahankan rekomendasi beli saham ini. BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham GOTO dengan target harga Rp 110.
BRI Danareksa Sekuritas juga mengungkapkan bahwa target tersebut merefleksikan kinerja keuangan GOTO kuartal I-2025 sudah sesuai dengan estimasi. Target tersebut juga mempertimbangkan perbaikan pesat EBITDA margin segmen bisnis ODS dan fintech perseroan.
Baca Juga
Dikabarkan Akan Dilengserkan dari CEO Tesla, Ini Respons Elon Musk
Segmen fintech tetap menjadi lini bisnis paling menonjol bagi GOTO kini, yaitu dicatatkan lonjakan Monthly Transactioned User (MTU) sebnayak 30% menjadi 20,6 juta. Pertumbuhan kredit juga mengesankan mencapai 108% didukung pertumbuhan penetrasi dan risiko pinjaman yang tetap terjaga dengan baik.
Begitu juga dengan Mandiri Sekuritas dalam riset dua hari lalu mempertahankan rekomendasi beli saham GOTO dengan target harga Rp 106. Target harga tersebut merefleksikan kinerja seluruh unit bisnis perseroan berkinerja baik sepanjang kuartal I-2025, bahkan telah melampaui panduan Mandiri Sekuritas.

