Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Gigi, PDGI Akan Gelar Pameran Inovasi Kesehatan Gigi
Jakarta, Investortrust.id – Riset Kesehatan Dasar oleh Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa hanya ada 2,8 persen penduduk di Indonesia yang menyikat gigi di waktu dan dengan cara yang benar, yaitu minimal dua kali, sesudah makan pagi dan sebelum tidur. Sebagian besar masyarakat juga masih menggosok gigi dengan cara yang tidak benar seperti kurang dari satu menit dan arah sikat gigi yang tidak merata. Hal ini dikatakan oleh Ketua Umum Pengurus Besar PDGI Drg. Usman Sumantri, MSc saat melayani doorstop dengan wartawan usai Konferensi Pers menjelang pelaksanaan Indonesia Dental Exhibition & Conference (IDEC) 2025 pada tanggal 14 - 16 November 2025 mendatang.
"Beberapa masa yang lalu bahkan masih ada masyarakat yang berbagi sikat gigi, jadi satu sikat gigi digunakan oleh lebih dari satu orang dan ini bisa menimbulkan penularan penyakit seperti Hepatitis." tukas Usman.
Rendahnya kesadaran dalam menyikat gigi yang benar ini turut berpengaruh pada tingginya masalah gigi dan mulut yang mencapai 57,6 persen. Dari jumlah masyarakat yang mengalami masalah tersebut, hanya 10,2 persen yang melakukan perawatan melalui tenaga medis.
"Banyak masyarakat yang merasakan sakit di bagian lain di tubuh seperti leher atau bahkan paru-paru yang tidak menyadari bahwa awal mula sakit itu bisa saja berasal dari gigi berlubang yang tidak diperiksa oleh dokter gigi karena pasien tidak berkunjung ke dokter gigi. Gigi berlubang yang telah membusuk bisa bersifat seperti gangrene, gangrene ini ibarat pohon berlubang yang ranting dan dahannya telah mati. Nah dari lubang gigi itulah masuk sisa makanan dan bisa menjadi sarang bakteri atau virus yang kemudian menyebar ke organ lain melalui aliran darah." demikian Drg. Usman Sumantri, MSc menjelaskan.
Karena itu untuk meningkatkan layanan kesehatan gigi, PDGI dan PT Traya Eksibisi Internasional dan Koelnmesse Pte Ltd akan menggelar pameran dan konferensi dua tahunan terbesar di industri kedokteran gigi Indonesia, sebuah momentum penting dalam memperkuat ketahanan dan transformasi sektor kesehatan gigi dan mulut nasional.
Indonesia Dental Exhibition & Conference (IDEC) tahun ini diharapkan akan menjadi agenda eksibisi kesehatan gigi yang paling dinantikan, dengan serangkaian kegiatan yang menarik, diskusi pakar, pemeriksaan gigi gratis hingga demo interaktif untuk semua kalangan.
Pengumuman awal yang telah dilakukan pada Februari 2025 berhasil menarik minat calon eksibitor secara positif. Terdapat animo yang kuat dari berbagai brand, institusi perawatan kesehatan profesional, hingga masyarakat umum. Tahun ini, IDEC akan menempati area seluas 6.000 m2, dan lebih dari 80% ruang pamer telah terjual. Eksibitor yang akan berpartisipasi tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga internasional seperti dari Jerman, Korea Selatan, Tiongkok, Turki, dan banyak negara lainnya.
Brand besar nasional seperti Cobra Dental, Mandala Mitratama, Labora, Dental Jaya, Bintang Saudara, hingga J. Morita MFG. Corp. Indonesia juga kembali hadir, bersama dengan Bryant Dental, Planmeca, Erkodent, dan berbagai merek terkemuka lainnya dari seluruh dunia, termasuk Korea Selatan.
Dengan tema “Transformation of Dental Health Resiliency”, IDEC 2025 diproyeksikan untuk mempertemukan lebih dari 250 merek lokal dan internasional yang akan menampilkan beragam produk dan teknologi terbaru, mulai dari perangkat imaging digital, CAD/CAM, hingga solusi berbasis AI. Lebih dari 7.000 pengunjung dan kalangan profesional termasuk dokter gigi umum dan spesialis, akademis, distributor, produsen dan mahasiswa kedokteran gigi ditargetkan hadir.
“Tranformasi ketahanan kesehatan gigi mencerminkan komitmen yang luas untuk membangun sistem kesehatan lebih tangguh dan inklusif. Membangun langkah pencegahan jangka panjang, pendidikan dan akses kepada perawatan kesehatan mulut dan gigi yang berkualitas bagi siapapun,” jelas Drg. Usman Sumantri, MSc.
“IDEC menjadi platform strategis yang mempertemukan pemangku kepentingan untuk membangun ekosistem yang tangguh melalui kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan teknologi terkini, serta berfungsi sebagai katalis penting bagi pertumbuhan dan pengembangan profesi kedokteran gigi di Indonesia.” tambah Drg Usman.
“Progress perkembangan sejauh ini sangat menjanjikan,” ungkap Ketua Acara IDEC 2025, Dr. drg. Himawan Halim, DMD, MS, FICD, Sp.Ort. “Terdapat antusiasme tinggi dari peserta eksibisi yang ingin menampilkan teknologi kesehatan gigi terbaru, inovasi digital, AI, hingga sistem perawatan gigi yang terintegrasi. Kami yakini bahwa IDEC 2025 akan menjadi ajang business-to-business (B2B) yang membuka peluang koneksi strategis antara merek dan pengambil keputusan utama.”
Sementara itu Managing Director & Vice President APAC of Koelnmesse, Mathias Kuepper menambahkan, “Koelnmesse dengan bangga membawa pengalaman serta jaringan internasionalnya ke ajang IDEC. Kami berkomitmen untuk menghadirkan suasana yang dinamis dan interaktif, sehingga mendorong terciptanya koneksi bermakna antara peserta pameran, pengunjung, dan para pakar industri. Tahun ini kami memberikan perhatian khusus pada peningkatan partisipasi internasional, ekspansi area pameran, dan meningkatkan peluang membangun relasi, agar IDEC tetap menjadi acara unggulan industri kedokteran gigi Indonesia, menjadi motivasi penggerak pertumbuhan bisnis dan pertukaran pengetahuan yang berdampak nyata bagi seluruh peserta."
Selain pameran, IDEC 2025 juga mengadakan konferensi ilmiah yang menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri, membahas topik-topik terkini dalam dunia kedokteran gigi. Tidak hanya itu, peserta dapat mengikuti hands on program yang merupakan pelatihan praktik langsung yang memungkinkan dokter dan mahasiswa kedokteran gigi mendapatkan pengalaman edukatif dan aplikatif secara langsung dari para ahli.

