Data Ketenagakerjaan AS Mengecewakan, Indeks Dow Jones Anjlok
NEW YORK, investortrust.id - Indeks Dow Jones Industrial Average melemah pada Rabu waktu AS atau Kamis (5/6/2025) setelah laporan ketenagakerjaan sektor swasta menunjukkan pertumbuhan terlemah dalam lebih dari dua tahun. Pasar khawatir ketidakpastian kebijakan perdagangan mulai membebani ekonomi Amerika Serikat.
Baca Juga
ADP Catat Perekrutan Swasta AS Mei Hanya 37.000, Terendah dalam 2 Tahun
Indeks Dow Jones yang terdiri dari 30 saham unggulan turun 91,90 poin atau 0,22%, berakhir di level 42.427,74, menghentikan reli empat hari berturut-turut. Di sisi lain, S&P 500 nyaris tidak bergerak dan ditutup menguat tipis 0,01% di 5.970,81, sementara Nasdaq Composite naik 0,32% ke posisi 19.460,49.
Laporan dari perusahaan pengelola penggajian ADP menunjukkan penambahan pekerjaan hanya sebesar 37.000 pada bulan Mei, jauh di bawah revisi turun 60.000 pada April dan jauh dari konsensus Dow Jones yang memperkirakan 110.000 pekerjaan.
Laporan tersebut meningkatkan kekhawatiran menjelang laporan ketenagakerjaan pemerintah AS yang lebih komprehensif pada Jumat mendatang, yang diperkirakan menunjukkan penambahan 125.000 pekerjaan.
Presiden AS Donald Trump langsung menyerang Ketua Federal Reserve Jerome Powell setelah data tersebut dirilis, dengan menyatakan bahwa “Powell sudah terlambat” dan menyerukan pemangkasan suku bunga.
Meski demikian, analis menilai pasar tidak sepenuhnya pesimistis. “Saya kira laporan ADP memang cenderung volatil, jadi kita perlu menunggu laporan resmi pemerintah pada Jumat untuk melihat arah pasar tenaga kerja,” kata Mike Dickson, Kepala Riset dan Strategi Kuantitatif di Horizon Investments kepada CNBC. “Data inflasi terbaru cukup jinak dan bergerak ke arah yang sehat,” tambahnya.
Namun, Dickson memperkirakan pasar akan cenderung bergerak dalam rentang terbatas dalam waktu dekat. “Kita sedang memasuki masa jeda dalam hal katalis pasar setidaknya untuk sebulan ke depan,” ujarnya.
Sebelumnya, Wall Street mencatat kinerja yang solid berkat penguatan saham-saham teknologi, yang membantu investor mengabaikan kekhawatiran terkait tarif dan ekonomi. Pada Selasa, Dow Jones sempat naik lebih dari 200 poin atau 0,5%.
Baca Juga
Saham Teknologi Dongkrak Wall Street, Dow Melesat di Atas 200 Poin
Reli belakangan ini telah meningkatkan kepercayaan pelaku pasar bahwa pasar saham telah mulai mengabaikan risiko tarif, terlebih setelah serangkaian pembalikan kebijakan dari Presiden Trump diyakini hanya menjadi alat tawar-menawar dalam negosiasi. Harapan itu sempat meningkat saat pengadilan federal membatalkan tarif impor, meski putusan tersebut kemudian dibatalkan sementara oleh pengadilan banding.

