Ketegangan India-Pakistan Meningkat, PBB Serukan Deeskalasi
HAMILTON, investortrust.id — Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan agar India dan Pakistan menahan diri di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara dua negara bertetangga di Asia Selatan. Dalam konferensi pers pada Senin (5/5/2025) di markas besar PBB, Guterres menyampaikan keprihatinannya atas potensi eskalasi militer yang dinilainya bisa berdampak tidak terkendali.
Baca Juga
Elon Musk Berbicara dengan PM Modi, Bahas Kolaborasi Teknologi India-AS
“Ketegangan antara India dan Pakistan mencapai titik tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Saya sedih melihat hubungan keduanya mencapai titik kritis,” ujar Guterres, seperti dikutip Antara.
Guterres menekankan bahwa penghindaran konfrontasi militer sangat penting, terutama dalam konteks kawasan yang memiliki sejarah konflik panjang. Ia menyatakan bahwa pengerahan kekuatan bersenjata bukanlah solusi dan justru berisiko memperburuk ketegangan yang ada.
Pernyataan tersebut disampaikan menyusul serangan teror pada 22 April lalu di kawasan wisata Pahalgam, Kashmir yang dikelola India, yang menewaskan sedikitnya 26 orang. Sekjen PBB mengutuk keras serangan itu dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Baca Juga
Misi Perdamaian PBB Desak Israel-Hizbullah Tegakkan Gencatan Senjata di Lebanon
“Saya mengerti reaksi emosional atas insiden tersebut. Namun tetap penting untuk mencari keadilan secara transparan, kredibel, dan sah,” tegas Guterres.
Ketegangan India-Pakistan secara historis menjadi salah satu risiko geopolitik utama yang diawasi pelaku pasar global, mengingat kedua negara merupakan kekuatan nuklir dan memiliki posisi strategis dalam rantai pasok regional maupun stabilitas keamanan Asia Selatan.
Dalam pernyataannya, Guterres juga menawarkan dukungan aktif dari PBB untuk memfasilitasi diplomasi dan de-eskalasi di antara kedua negara. “PBB siap mendukung inisiatif yang memajukan jalan damai dan diplomasi,” ungkapnya.
Komentar dari Guterres ini muncul di saat para pelaku pasar global juga mencermati potensi dampak geopolitik terhadap risiko investasi, arus modal kawasan, serta nilai tukar regional yang kerap terpengaruh oleh dinamika keamanan lintas batas India dan Pakistan.

