LPS Buka-bukaan Tren Likuiditas Perbankan Usai BI Pangkas Suku Bunga
JAKARTA, investortrust.id - Bank Indonesia (BI) belum lama ini resmi menurunkan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,50%. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebut, kondisi ini akan memengaruhi likuiditas perbankan.
Direktur Eksekutif Surveilans, Pemeriksaan, dan Statistik LPS Dwityapoetra S Besar berharap, penurunan suku bunga dapat menurunkan biaya dana atau cost of fund perbankan sehingga mendorong efisiensi di industri tersebut.
“Sehingga nanti ini yang akan memengaruhi kepada kompetisi ke perbankan,” ujarnya dalam Konferensi Pers Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) LPS, di Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Meski begitu, Dwityapoetra menilai kompetisi antar bank dalam mencari dana masyarakat tetap akan terjadi, tergantung pada strategi masing-masing bank dalam menghadapinya.
“Tentunya nanti masalah seberapa kuat kompetisinya akan sangat tergantung pada kebutuhan dari masing-masing bank-nya,” katanya.
Baca Juga
Tok! LPS Turunkan Suku Bunga Penjaminan Simpanan 25 bps, Bank Umum Jadi 4% dan BPR 6,5%
“Kalau bank-nya memang punya satu outlet untuk penyaluran kredit yang besar, tentu bank ini akan bersaing untuk mencari dana dengan menaikan suku bunganya,” sambung Dwityapoetra.
Meski begitu, ia menyatakan bahwa likuiditas di pasar masih dalam kondisi yang cukup longgar. “Dengan kondisi ke depan yang semakin longgar, pertumbuhan masih cukup baik. Artinya uang juga cukup banyak di pasar sehingga kompetisi juga akan tetap terjadi dalam level yang masih manageable,” ucap dia.
Baca Juga
Presiden Prabowo Sudah Setor Nama Calon Bos Baru BI dan LPS ke DPR, Cek
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan peran pihaknya sebagai pemberi sinyal dalam dinamika suku bunga simpanan perbankan. Menurutnya, karakter sektor perbankan nasional yang mendekati oligopolistik membuat respon terhadap suku bunga tidak berdampak pada kompetisi yang penuh.
“Jadi memang hanya ada delay dari kebijakan LPS sampai bunga di pasar turun. Tetapi yang penting walaupun ada kenaikan bunga, sebetulnya perbankan kita mendekati oligopolistik, jadi tidak kompetisi penuh kalau menurut pandangan saya,” kata Purbaya.
“Mereka memerlukan sinyal untuk di level berapa sih bunga yang pas, dan pada saat sekarang kami LPS seolah-olah berperan sebagai penentu sinyal itu. Jadi mereka tidak akan gontok-gontokan, tapi mereka akan mengikuti sinyal kita,” sambungnya.

