Perbankan Diminta Turunkan Suku Bunga Kredit oleh BI, Begini Tanggapan Bank Mandiri
JAKARTA, investortrust.id - Bank Indonesia (BI) resmi menurunkan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,50%. Di sisi bersamaan, BI juga mendorong industri perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit guna mendorong penyaluran kredit.
Menanggapi hal tersebut, Corporate Secretary Bank Mandiri M Ashidiq Iswara mengungkapkan, pihaknya terus berkomitmen untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit yang sehat dan selektif, khususnya ke sektor-sektor dan segmen yang memiliki potensi kuat.
“Penyesuaian suku bunga kredit dan simpanan akan tetap kami lakukan secara prudent dengan mempertimbangkan kondisi likuiditas internal, strategi bisnis, serta dinamika pasar dan arah kebijakan moneter,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima Investortrust, Rabu (21/5/2025).
Baca Juga
Bank Indonesia Cuts BI Rate to 5.5% to Support Growth, Eyes Global Tailwinds
Bank Mandiri, lanjut Ashidiq, optimistis target pertumbuhan kredit secara konsolidasi di 2025 dapat tercapai di kisaran 10%-12% secara year on year (yoy), sejalan dengan outlook ekonomi yang semakin membaik ke depannya.
“Kami akan terus memperkuat fokus pembiayaan pada sektor-sektor unggulan dan resilien, serta mengakselerasi penguatan kompetensi utama di segmen wholesale melalui pendekatan berbasis ekosistem,” katanya.
Menurut Ashidiq, dalam mendukung hal tersebut pihaknya juga akan terus mengoptimalkan solusi digital seperti super apps Livin’ by Mandiri untuk nasabah ritel, Kopra by Mandiri untuk nasabah wholesale, serta Livin’ Merchant sebagai solusi layanan keuangan untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Baca Juga
Terlepas dari itu, ia memandang langkah BI menurunkan BI rate menjadi 5,50% sebagai bagian dari bauran kebijakan moneter yang akomodatif dan selaras dengan kondisi ekonomi saat ini. Ashidiq berharap kebijakan moneter dan makroprudensial yang diumumkan hari ini dapat memberikan sentimen positif terhadap prospek penguatan pertumbuhan ekonomi.
“Kebijakan pelonggaran moneter ini mencerminkan komitmen BI dalam menjaga stabilitas, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah inflasi yang tetap terkendali dan nilai tukar yang relatif stabil,” ucap Ashidiq.

