Meski Ekonomi Melambat di Kuartal I 2025, OJK Optimistis Industri Fintech Lending Tetap Tumbuh
JAKARTA, investortrust.id - Dampak dari ketidakpastian global membuat ekonomi Indonesia menghadapi masa yang menantang di awal tahun ini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih mencermati dampak dari perlambatan ekonomi di kuartal I 2025 terhadap industri financial technology (fintech) peer to peer (p2p) lending atau pinjaman daring (pindar).
Seperti diketahui, ekonomi Indonesia tercatat tumbuh hanya 4,78% di kuartal I 2025 atau melambat dibanding kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,02%.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman melihat prospek industri ini masih positif.
”(dengan, red) Fleksibilitas, digitalisasi, dan fokus pada segmen underserved membuat pindar tetap berpotensi tumbuh positif pada kuartal mendatang, khususnya dalam pembiayaan jangka pendek dan UMKM (usaha mikro kecil dan menengah),” ujarnya dalam jawaban tertulis, dalam jawaban tertulis, Senin (19/5/2025).
Baca Juga
AFPI Sebut Isu Kartel Pindar Berpotensi Turunkan Volume Pembiayaan Industri
Di sisi bersamaan, OJK juga mencermati dampak dari maraknya kondisi pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah sektor industri yang bisa juga memberikan dampak yang juga menantang terhadap industri pindar, baik dari sisi permintaan maupun risiko kredit.
”Maraknya PHK akan terus dicermati dampaknya,” kata Agusman.
Baca Juga
Tepis Isu Kartel, AFPI Sebut Batas Maksimum Bunga Pindar untuk Membedakan
Pihaknya terus mendorong perusahaan-perusahaan penyelenggara pindar untuk terus memerhatikan aspek kehati-hatian, manajemen risiko yang memadai, serta melakukan inovasi secara berkelanjutan untuk menekan peningkatan risiko gagal bayar di tengah dinamika ekonomi domestik dan global.
“OJK terus melakukan monitoring terhadap tingkat risiko kredit bermasalah,” ucap Agusman.

