Industri Perhotelan Jakarta Tertekan, 70% Pelaku Usaha Bakal PHK Massal Karyawan
JAKARTA, investortrust.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DK Jakarta mengkhawatiran tren penurunan kinerja industri hotel dan restoran di Jakarta, terutama pada triwulan I-2025.
Berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Khusus Jakarta (BPD PHRI DK Jakarta) pada April 2025 terhadap anggotanya bahwa sebanyak 96,7% hotel melaporkan penurunan tingkat hunian.
Baca Juga
Dari hasil survei yang dilakukan sebanyak 66,7% responden mengakui bahwa penurunan tertinggi berasal dari segmen pasar pemerintahan, seiring dengan kebijakan pengetatan anggaran yang diterapkan oleh pemerintah.
Bahkan, sebanyak 70% responden dalam survei BPD PHRI DK Jakarta menyatakan jika kondisi ini terus berlanjut tanpa adanya intervensi kebijakan yang mendukung sektor pariwisata dan perhotelan, pelaku usaha terpaksa melakukan pengurangan jumlah karyawan.
"Industri ini tengah menghadapi tekanan berat dari berbagai sisi. Tingkat hunian hotel mengalami penurunan, sedangkan biaya operasional meningkat tajam dan membebani kelangsungan usaha," ucap Ketua BPD PHRI DK Jakarta, Sutrisno Iwantono dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/5/2025).
Baca Juga
Efisiensi Anggaran Pemerintah Tekan Pendapatan Industri Hotel 40% Ytd
Dalam survei tersebut, responden memprediksi melakukan pengurangan karyawan sebanyak 10-30%. Selain itu, 90% responden melakukan pengurangan daily worker dan 36,7% responden akan melakukan pengurangan staf.
Menurut Sutrisno, selain penurunan tingkat hunian, biaya operasional juga mempengaruhi yang tinggi mempengaruhi bisnis di sektor perhotelan dan restoran, seperti tarif air dari PDAM mengalami kenaikan hingga 71%, sementara harga gas melonjak 20%.
"Beban ini diperberat dengan kenaikan tahunan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang tercatat meningkat hingga 9% tahun ini," ungkapnya.

