307 MMBOE Menanti! WK Air Komering Dikelola Huatong Services Indonesia
JAKARTA, Investortrust.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan PT Huatong Services Indonesia menjadi pemenang tender Wilayah Kerja (WK) Air Komering yang berlokasi di Sumatera Selatan dan Lampung. Potensi migas WK tersebut sekitar 307 MMBOE (minyak dan gas).
“Pemenangnya adalah PT Huatong Services Indonesia dengan bonus tanda tangan sebesar US$ 300.000 (Rp 4,9 miliar),” ucap Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tri Winarno di IPA Convention & Exhibition, Tangerang, Selasa (20/5/2025) dilansir Antara.
Signature bonus atau bonus tandatangan merupakan pembayaran awal kontraktor kepada negara setelah memenangkan wilayah kerja. Tujuannya adalah menunjukkan komitmen serius kontraktor terhadap pengelolaan WK tersebut.
Baca Juga
Shell, Chevron, hingga Total 'Comeback'! 25 Raksasa Migas Rebutan Eksplorasi Blok Indonesia
Lebih lanjut, firm commitment atau komitmen pasti untuk periode pertama eksplorasi selama 3 tahun pertama berkisar US$ 4,450 juta (Rp 73 miliar). Adapun dalam 3 tahun tersebut, perusahaan akan melakukan tiga studi geologi dan geofisika untuk memahami potensi minyak dan gas (migas) di bawah permukaan, serta satu pengeboran sumur eksplorasi untuk membuktikan keberadaan cadangan migas.
Adapun estimasi sumber daya yang diperkirakan terkandung dalam WK Air Komering sebesar 307 juta barel setara minyak per hari. “Pemerintah berharap pemenang bisa berkontribusi pada ketahanan energi Indonesia ke depannya,” tutur Tri.
Selain itu, Tri berharap agar PT Huatong Services Indonesia dapat menjalankan komitmen yang telah disepakati.
Adapun jenis kontrak PT Huatong Services Indonesia di WK Air Komering adalah new gross split PSC (production sharing contract). Dalam sistem tersebut, negara dan kontraktor langsung berbagi pendapatan bruto produksi sesuai persentase yang disepakati.
Pada 2024, Tri menyampaikan, 11 WK sudah ditawarkan dengan ketentuan yang lebih menarik, yakni sembilan WK sudah diberikan dan tiga di antaranya sudah melalui penandatanganan PSC.
Baca Juga
Bahlil Evaluasi Besar-besaran, Bahas 'Lifting' Migas dan Proyek Natuna 2025
“Kami melihat industri hulu migas Indonesia masih menarik untuk investor. Pembaharuan regulasi terbukti memberikan iklim investasi yang lebih baik untuk investor,” ucap Tri.
Ia menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memberikan iklim investasi yang lebih menarik di industri hulu migas Indonesia.
WK Air Komering merupakan salah satu dari enam WK yang dilelang Kementerian ESDM pada akhir 2024. Selain WK Air Komering, lima WK yang juga dilelang pada saat itu adalah WK Serpang, WK Kojo, WK Binaia, WK Gaea, dan WK Gaea II.
Lelang enam WK tersebut memiliki akumulasi potensi eksplorasi mencapai 48 miliar barel setara minyak (barrel oil equivalent/BOE).

