Tekanan Perdagangan AS Kian Meningkat, CRIF Luncurkan Tarif Impact Assessment Score
JAKARTA, investortrust.id - Menanggapi tindakan tarif Amerika Serikat (AS) terbaru yang mempengaruhi beberapa ekonomi Asia, CRIF, pemimpin global dalam solusi biro kredit, informasi bisnis, dan manajemen risiko kredit meluncurkan Tariff Impact Assessment Score. Sebuah fitur analitik terbaru yang dirancang untuk menilai potensi dampak tarif AS terhadap profil kredit perusahaan.
Pengenalan skor penilaian ini menandai peningkatan strategis dalam rangkaian penawaran informasi bisnis CRIF, memberikan klien evaluasi yang terfokus dan berbasis data mengenai bagaimana tarif dapat memengaruhi kelayakan kredit, arus kas, dan ketahanan operasional perusahaan.
“Kami mengembangkan Tariff Impact Assessment Score untuk memberikan klien kami wawasan yang dapat ditindaklanjuti sejak dini mengenai kerentanannya terkait perdagangan. Dengan dinamika perdagangan global yang berubah dengan cepat, kemampuan untuk mengantisipasi risiko dan membangun ketahanan menjadi keunggulan kompetitif. Skor ini memungkinkan klien kami untuk mengambil langkah proaktif, apakah itu menyeimbangkan ulang rantai pasokan, menyesuaikan strategi perdagangan, atau menyaring mitra baru," ujar Regional Head of Sales for Business Information Services, Asia dari CRIF, Novi Rolastuti, Selasa (29/4/2025) dalam keterangannya.
Baca Juga
Ekonom Asing Prediksi Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5% meski Dihajar Tarif Resiprokal
Tariff Impact Assessment Score adalah bagian khusus yang tersedia dalam laporan informasi bisnis CRIF, dirancang untuk memberikan indikator yang jelas mengenai kerentanannya yang terkait dengan tarif. Skor ini dibangun berdasarkan model multi-dimensi yang mempertimbangkan:
• Afiliasi Industri
Para ahli pasar dan analitik CRIF telah melakukan evaluasi berbasis skenario di berbagai negara untuk mengidentifikasi industri yang paling terpengaruh oleh tarif AS. Analisis ini membantu perusahaan untuk lebih memahami risiko dan ketergantungan yang spesifik pada sektor tertentu.
• Ukuran Perusahaan
Menanggapi bahwa skala perusahaan memengaruhi kelincahan dan responsivitas pasar, CRIF memasukkan ukuran perusahaan ke dalam penilaiannya dengan menggunakan ambang batas yang spesifik untuk negara. Perusahaan besar umumnya memiliki kapasitas lebih besar untuk mengalihkan produksi atau mengeksplorasi pasar alternatif, sementara bisnis kecil mungkin menghadapi eksposur yang lebih tinggi.
• Penyelidikan Eksposur Spesifik
Perusahaan terhadap AS Melalui penyelidikan langsung, analis CRIF menilai ketergantungan perusahaan pada perdagangan dengan AS, mengukur eksposurnya terhadap klien dan pemasok lintas batas untuk memberikan gambaran yang tepat mengenai sensitivitas terhadap tarif.
Model penilaian ini mengintegrasikan data perdagangan publik, riset kepemilikan, dan metodologi penyelidikan terstruktur CRIF. Negara dan sektor dengan bagian ekspor tinggi ke AS dan defisit perdagangan yang terus-menerus ditandai memiliki risiko terkait tarif yang lebih tinggi.
Baca Juga
Antisipasi Dampak Kebijakan Tarif Trump, Begini Hasil Stress Test Perbankan RI dari OJK
Tariff Impact Assessment Score adalah bagian dari kerangka kerja yang lebih luas dari CRIF untuk memberdayakan bisnis agar secara proaktif mengelola risiko dan menemukan peluang pertumbuhan baru melalui tiga fase strategis:
• Peringatan Dini (1–3 bulan):
Memantau risiko yang muncul melalui penundaan pembayaran dan mengidentifikasi klien atau pemasok yang rentan.
• Eskalasi Risiko (3–6 bulan):
Memicu pemberitahuan kredit secara real-time dan mendukung perencanaan kontinjensi.
• Fase Adaptasi (6–12 bulan):
Memfasilitasi penyeimbangan portofolio, mencari pemasok alternatif, dan mengidentifikasi peluang pertumbuhan baru.

