Siap IPO, Pupuk Kaltim Tunggu “Lampu Hijau” Menteri BUMN
JAKARTA, investortrust.id - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) tengah menyiapkan rencana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). IPO akan direalisasikan setelah perseroan mendapat “lampu hijau” dari Menteri BUMN.
"Karena IPO, corporate action, itu kan salah satu alternatif untuk pendanaan. Di luar ekuitas internal, pendanaan bisa juga berasal dari IPO. Nah, kalau corporate action untuk IPO, kami menunggu instruksi shareholders," kata SVP Pengembangan Pupuk Kaltim, Propan Weber kepada investortrust.id seusai “Kelas ESG Jurnalis” di Jakarta, Sabtu (26/4/2025).
Propan mengakui, Pupuk Kaltim belum bisa memastikan IPO saham bakal digelar dalam waktu dekat ini. Namun, anak usaha holding BUMN pupuk, PT Pupuk Indonesia (Persero), itu telah siap go public dan tengah menunggu arahan Menteri BUMN, Erick Thohir.
Baca Juga
"Itu saya tidak bisa menjawab, karena nanti kembali lagi, itu menjadi decision-nya pemegang saham. Arahan dari Pak Erick belum ada, kami masih menunggu. Insya Allah (siap IPO), itu salah satu strategi. Kalau dari sisi instrumen, kamisudah mempersiapkan. Tentu menyesuaikan dengan kondisi pasar saham," tutur dia.
Vice President Communication Corporate Pupuk Kaltim, Anggono Wijaya sebelumnya, mengungkapkan, secara teknis perusahaan sudah siap menggelar IPO. Meski begitu, sebagai perusahaan pelat merah, Pupuk Kaltim tak bisa begitu saja menggelar IPO.
Direktur Utama Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi baru-baru ini menjelaskan, IPO akan direalisasikan setelah valuasi dan kinerja perusahaan meningkat. Saat ini, perusahaan fokus menjaga kinerja dan memantau kondisi pasar untuk menentukan waktu yang tepat.
Selain faktor valuasi dan pasar, menurut Rahmad, keputusan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham juga sangat penting. Pupuk Kaltim tengah melakukan transformasi besar-besaran.
Berdasarkan laman resminya, Pupuk Kaltim adalah salah satu produsen pupuk urea terbesar di Asia yang didirikan pada 7 Desember 1977. Pada 2012, PKT menjadi anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero). Sebanyak 99,99% saham Pupuk Kaltim dimiliki Pupuk Indonesia, sisanya milik Yayasan Kesejahteraan Hari Tua (YKHT) Pupuk Kaltim.
Baca Juga
Hingga kini Pupuk Kaltim memiliki 13 pabrik, terdiri atas lima pabrik amoniak berkapasitas 2,74 juta ton per tahun, lima pabrik Urea berkapasitas 3,43 juta ton per tahun, dan tiga pabrik NPK berkapasitas 300 ribu ton per tahun.
Selain 13 pabrik berteknologi mutakhir, Pupuk Kaltim memiliki fasilitas pendukung lainnya, seperti boiler batu bara berkapasitas 560 ton steam per jam, enam gudang berkapasitas 315 ribu ton, enam dermaga 156 ribu DWT, tiga tangki amoniak berkapasitas 102 ton, dan laboratorium yang terakreditasi ISO/ICE 17025:2017.

